Amunisi RI Hadapi Krisis Ekonomi Global

Reaksi seorang pialang melihat indeks harga saham turun.
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Krisis Eropa yang mulai melanda jantung perekonomian negara Benua Biru tersebut menjadi perhatian serius negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah mengaku telah menyiapkan berbagai upaya menghadapi perlambatan ekonomi dunia yang mungkin berdampak pada sektor industri dan keuangan negara.

"Dampak pada asumsi makro tidak terlalu signifikan, hanya ICP dan lifting saja," kata Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati di Jakarta, Rabu, 23 November 2011.

Anny mengungkapkan, langkah antisipasi pemerintah dalam menghadapi perlambatan ekonomi dunia akan dilakukan dengan mendorong pengeluaran pemerintah yang lebih besar di sektor belanja modal.

Langkah lain adalah mendorong sektor infrastruktur, pemberian insentif fiskal bagi industri khususnya beberapa sektor tertentu.

Upaya tersebut diharapkan bisa memberikan ruang gerak yang besar bagi industri dalam negeri.

Anny menilai, saat ini adalah waktunya bagi industri dalam negeri untuk mengisi permintaan domestik yang sangat tinggi. Kondisi itu turut membantu industri yang tengah menghadapi gejolak penurunan permintaan dari pasar luar negeri.

"Kami melihat potensi ada, kapasitas industri kita cukup untuk mengisi permintaan dalam negeri," kata dia.

Dari sisi fiskal, pemerintah berjanji akan menjaga laju konsumsi masyarakat, program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), serta subsidi.

Pada bagian lain, Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan Lembaga Keuangan Bapepam-LK, Dumoli Freddy Pardede, optimis pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menjadi sebuah gerbang perbaikan kondisi keuangan Tanah Air.

UU ini dinilai bisa menjadi pemicu pembuatan UU lain yang dapat mendukung industri maupun sektor makro pada tahun ini ataupun tahun yang akan datang.

Di tengah kondisi krisis yang sedang melanda Eropa dan AS, Dumoli yakin Indonesia bisa meminimalisir dampak krisis tersebut lebih baik lagi. Hal ini terlihat dari kinerja sektor jasa keuangan yang masih mampu bertahan dengan kinerja tetap tumbuh.

"Tercatat sampai dengan kuartal II Asuransi, Multifinance tetap tumbuh, dan kapitalisasi pasar modal juga tumbuh 11 persen," tuturnya.

Upaya pemerintah semakin lengkap dengan adanya beberapa langkah antisipasi seperti Crisis Management Protocol (CMP). CMP ini terhubung terhadap UU industri keuangan baik itu perbankan, pasar modal, asuransi, multifinance dan lain sebagainya.

"CMP itu prosedur, kelengkapan prosedur kerja mulai dari prosedur rapat, analisis kerja, indeks, sampai pembuat kriteria pra krisis dan krisis. Dengan demikian prosedur itu bisa jadi protokol yang mampu mengantisipasi jika ada indikasi krisis," terangnya. (umi)

Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei
Chandrika Chika

Viral Obrolan Lawas Billy Syahputra dengan Chandrika Chika, Ibunya Singgung Soal Narkoba

Saat itu ibunda Chandrika Chika berharap putrinya bisa lebih selektif dalam memilih teman pergaulan. Sebab berdasarkan penuturan Chika, dia ingin masuk ke semua pergaulan

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024