- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, menyatakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tak akan berpengaruh terhadap industri kreatif. “Jadi, soal pembatasan itu (BBM) harus dilakukan. (Pembatasan) itu hanya untuk masyarakat,” kata Sapta di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin 16 Januari 2012.
Ia optimistis pembatasan BBM bersubsidi tak berpengaruh terhadap industri kreatif yang masih bergantung pada BBM. Ia pun mengaku tak akan melakukan penolakan terhadap rencana itu untuk melindungi industri kreatif dalam negeri.
Sebenarnya, jika industri kreatif masih banyak bergantung pada BBM, mereka bisa menggunakan BBM non subsidi. Hingga saat ini, Sapta melanjutkan, industri kreatif masih kompetitif, meski kebijakan pembatasan BBM subsidi telah gencar diwacanakan.
Hanya saja, Sapta mengaku tak hapal berapa jumlah industri kreatif Indonesia yang bergantung pada BBM. “Ya, harus dihitung dulu biar jelas datanya,” ucapnya.
Sapta mengaku belum memikirkan skema pendukung bagi industri kreatif jika pembatasan BBM benar-benar diberlakukan. “Kami belum bisa beri insentif langsung,” tutur Sapta. Ia pun mengaku sudah melakukan sosialisasi terhadap kalangan industri kreatif yang bergantung pada BBM soal pembatasan BBM bersubsidi itu.
”Kami sudah lakukan desiminasi informasi. Sampai sekarang belum ada penolakan soal itu dari mereka,” kata Sapta. (Laporan: Bobby Andalan l Bali, art)