JK: Naikkan BBM Cara Terbaik Kurangi Subsidi

Jusuf Kalla Dalam Acara Donor Darah di Bakrie Tower
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rencana pemerintah  menaikkan harga bahan bakar minyak merupakan cara terbaik untuk mengurangi beban subsidi.

"Itu yang paling mudah dan simpel," kata Kalla usai diskusi bertajuk 'Menuju Jakarta Lebih Baik dan Bermartabat' di Menara ESQ 165, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Februari 2012.

Meski demikian, JK menyarankan agar para pejabat tidak menggunakan BBM bersubsidi. "Ya harus (menggunakan Pertamax)," tegasnya.

Prabowo: Saya Akan Bekerja untuk Seluruh Rakyat Indonesia, Termasuk yang Tidak Pilih Saya

JK sudah berulang kali menyarankan pemerintah menaikkan harga BBM. Sebab subsidi energi menyedot anggaran sangat besar dalam APBN. Pada kesempatan sebelumnya, JK mengatakan, dengan asumsi harga minyak US$100 per barel, maka subsidi yang dikeluarkan mencapai Rp200 triliun. Akibatnya, pemerintah tidak memiliki anggaran untuk pembangunan infrastruktur. Cara satu-satunya mengurangi subsidi adalah menaikkan harga BBM.

Dalam hitungan lembaga kajian energi ReforMiner Institute, dengan kenaikan harga Rp500 per liter saja, pemerintah telah menghemat subsidi Rp19 triliun. "Itu dengan asumsi harga minyak US$110 per barel, dan sekarang sudah US$115," kata Direktur ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto.

Sementara itu dengan kenaikan Rp1.000 per liter, maka penghematan bisa meningkat menjadi Rp38 triliun, dan Rp57 triliun untuk kenaikan Rp1.500 per liter.

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Zulhas: Pengusaha Curang Membunuh Usahanya Sendiri

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memastikan akan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi melalui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Harga minyak mentah dunia yang tinggi menjadi salah satu alasan kenaikan harga BBM itu.

Menurut SBY, asumsi harga minyak dalam APBN 2012 harus disesuaikan. Pemerintah tidak mungkin lagi menetapkan asumsi dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$90 per barel. Sebab, harga ICP saat ini mencapai US$115 per barel.

Dalam dua bulan terakhir, perkembangan perekonomian global penuh dengan ketidakpastian. Krisis ekonomi Eropa belum dapat diatasi sepenuhnya, lalu muncul geopolitik baru di Timur Tengah.

Meningkatnya harga minyak dunia disebabkan situasi geopolitik di Timur Tengah yang terus memanas. Iran menghentikan ekspor minyaknya ke Eropa dan sanksi Amerika Serikat terhadap negara teluk tersebut, mengakibatkan sentimen negatif sehingga harga minyak naik. (umi)

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024