- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews- Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa keuangan (OJK), yang telah tergabung dalam kesepakatan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), berencana membuat simulasi krisis. Rencananya, program yang menerapkan menerapkan Crisis Management Protocol (CMP) ini akan dilakukan pada kuartal I tahun depan.
"Ini untuk mengantisipi ancaman krisis global, diperlukan simulasi krisis," kata Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, di kantornya, Jakarta, Senin 1 Oktober 2012.
Agus menjelaskan, nanti simulasi akan melihat bagaimana ketahanan ekonomi jika sewaktu-waktu terjadi krisis global. "Fungsi utama dari Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) adalah melakukan pertukaran data dan informasi di antara ketiga lembaga, yaitu BI, OJK, dan Kemenkeu," katanya.
Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengatakan, dengan dibentuknya Crisis Management Protocol akan mempertegas tugas masing-masing instituasi. "Ini gambaran mekanisme kerja yang sangat baik dan menjadi penunjuk kapan situasi waspada, siapa melakukan apa, dan bagaimana mekanismenya," kata Darmin.
Karena itu diperlukan berbagai seminar dan workshop sebagai bentuk komunikasi ke publik dan para pemangku kepentingan di Indonesia. "Saat ini memang berjalan dengan baik, tapi bukan berarti kami khawatir, setiap negara menyediakan hal yang sama," katanya.