- ANTARA/HO/Abe
VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, meyakini bahwa Pemerintah Pusat dan provinsi DKI Jakarta dapat bekerjasama dalam proyek pembangunan Mass Rapid Transit.
Meski pembiayaan pembangunan dan pengembangan MRT amat mahal, Hatta tetap optimistis pemerintah pusat dan Pemda DKI bisa bersinergi dalam pembangunan MRT.
"Kita harus duduk sama-sama. Harus bisa dipecahkan. Toh dananya juga dari APBN, APBD juga dari APBN, jadi harus bisa selesai," ujar Hatta di Jakarta, Selasa 18 Desember 2012.
Bahkan, Hatta menegaskan bahwa Pemerintah pusat tetap memprioritaskan pembangunan sarana transportasi angkutan massal itu terwujud walaupun Pemerintah DKI Jakarta dan Menteri Keuangan belum bisa menemukan solusi mengenai pembiayaannya.
Hatta berencana mengumpulkan seluruh pemegang kekuasaan untuk mempercepat pembangunan MRT. Sebab, program yang telah dicanangkan sejak tahun 2007 ini dinilai amat penting untuk direalisasikan.
Mengenai masalah harga tiket MRT, Hatta mengaku dirinya belum mengetahui kepastiannya. Namun menurutnya, jika tarif yang diajukan sebesar Rp38 ribu tentu akan terlalu sangat membebani sebagian besar masyarakat penumpang.
Pemda DKI Jakarta mempunyai dua pilihan untuk penyelesaian monorail karena telah mendapat tawaran dari PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRTJ) dan Konsorsium Adhi Karya.
PT MRTJ mematok nilai investasi Rp15 triliun dengan panjang 12 kilometer. Sedangkan Adhi Karya menawarkan total investasinya sekitar Rp13 triliun dengan total panjang 50 kilometer. (umi)