- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bertemu dengan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa dan beberapa menteri bidang ekonomi.
Pertemuan tersebut di antaranya untuk membahas komposisi investasi antara Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat dalam pembangunan proyek transportasi massa atau Mass Rapid Transit (MRT).
"Kami bahas beban DKI berapa persen, pusat berapa persen," ujar Joko Widodo di kantor Menko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu 9 Januari 2013.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta kepada Hatta Rajasa agar sharing of investment antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta sebesar 60 berbanding 40 persen.
"Kalau sebelumnya itu kan 42 banding 58 persen, sekarang kami maunya 60 persennya dari pusat, 40 persen ditanggung pemprov," katanya.
Jokowi menuturkan, persentase komposisi investasi antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI yang baru saja dibahas dengan jajaran menteri bidang ekonomi tersebut akan diputuskan pada pertengahan bulan ini.
"Intinya sudah 90 persen positif, tinggal keputusan, dan Pak Menko katanya tanggal 15 Januari nanti. Berapa persen-persenannya akan ditentukan hari itu," kata dia.
Mengenai nilai proyek yang mencapai lebih dari Rp15 triliun, Jokowi mengatakan bahwa jumlah tersebut masih bisa berubah, tergantung kontraktor yang akan menjalani proyek kereta bawah tanah tersebut.
"Nilainya Rp15 triliun, tetapi tergantung lelang juga nanti. Kalau lelangnya nanti bisa turun banyak, ya kan bisa turun jauh juga. Makanya kami tunggu dulu, setelah tanggal 15 Januari menko umumkan, tanggal 16-nya langsung saya umumkan pemenangnya," ujarnya.
Selain dengan Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa, dalam pertemuan itu Jokowi juga bertemu dengan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo dan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. (art)
