Sumber :
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews
- Lembaga riset Nielsen mengumumkan belanja iklan media di Indonesia mencapai Rp87 triliun lebih sepanjang 2012, tumbuh 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Televisi masih mendominasi pangsa iklan dengan meraup 64 persen dari total belanja iklan, diikuti surat kabar (33 persen), dan majalah dan tabloid (3 persen).
Telekomunikasi yang mengalami penurunan belanja iklan 15 persen masih menjadi pengiklan terbesar di semua media dengan menghabiskan lebih dari Rp4,9 triliun. Pengiklan kedua terbesar adalah kategori pemerintahan/partai politik dengan belanja iklan lebih dari Rp4,3 triliun. “Lalu disusul oleh kategori perawatan rambut dengan lebih dari Rp4,1 triliun,” kata Managing Director Media Nielsen Indonesia Irawati Pratignyo di Jakarta, Rabu 6 Maret 2013.
Baca Juga :
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Telekomunikasi yang mengalami penurunan belanja iklan 15 persen masih menjadi pengiklan terbesar di semua media dengan menghabiskan lebih dari Rp4,9 triliun. Pengiklan kedua terbesar adalah kategori pemerintahan/partai politik dengan belanja iklan lebih dari Rp4,3 triliun. “Lalu disusul oleh kategori perawatan rambut dengan lebih dari Rp4,1 triliun,” kata Managing Director Media Nielsen Indonesia Irawati Pratignyo di Jakarta, Rabu 6 Maret 2013.
Kategori makanan ringan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 59 persen dengan total belanja iklan lebih dari Rp2,1 triliun, disusul kategori rumah sakit/klinik/pengobatan tradisional yang tumbuh 47 persen menjadi Rp2 triliun, dan kategori minuman kesehatan yang naik 38 persen dengan belanja iklan lebih dari Rp 2 triliun.
“Dengan persaingan yang semakin tinggi, belanja iklan kategori
snack
tumbuh dengan agresif di tahun 2012,” katanya.
Data iklan Nielsen menunjukkan bahwa meski belanja iklan produk-produk
snack
terbesar ada di program sinetron, namun pertumbuhan tertinggi berada di program olahraga yang meningkat 139 persen dan di program
talkshow
hiburan yang meningkat 132 persen “Ini menunjukkan selain sinetron, kedua program itu juga potensial menjaring konsumen,” ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kategori makanan ringan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 59 persen dengan total belanja iklan lebih dari Rp2,1 triliun, disusul kategori rumah sakit/klinik/pengobatan tradisional yang tumbuh 47 persen menjadi Rp2 triliun, dan kategori minuman kesehatan yang naik 38 persen dengan belanja iklan lebih dari Rp 2 triliun.