Wanita Ini Raup Puluhan Juta dari Sulam Usus

Siti Rahayu, pengusaha sulam usus
Sumber :
  • VIVAnews/Arie Budi Budiawati
VIVAnews
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
- Seorang wanita pengusaha, Siti Rahayu, mampu meraup bisnis puluhan juta rupiah dari sulaman khas Bandar Lampung, sulam usus. Dia merintis usaha ini sejak belasan tahun lalu.

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

"Lampung
Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih
kan terkenal dengan sulamannya. Makanya, saya mengambil sulam usus sebagai bisnis saya. Saya memulainya dengan modal Rp25 juta dan setiap bulan omzetnya sekitar Rp50 juta," kata Siti kepada VIVAnews dalam acara Inacraf 2013 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat 26 April 2013.

Siti mengatakan, sulam ini dia terapkan pada kebaya, taplak meja, dan alas piring. Motifnya pun beragam. Ada motif bunga matahari, ukel-ukel, sulur, dan dedaunan. Harganya juga bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga belasan juta rupiah.


"Harga sulam usus untuk
souvenir
itu Rp25 ribu. Tapi, untuk pakaian pengantin (kebaya dan kain) harganya bisa Rp15 juta," kata dia.


Harga ini bermacam-macam bergantung pada besar kecilnya ukuran sulaman tersebut. Satu pola sulaman bisa dikerjakan oleh seorang perajin, bahkan beberapa orang.


Karena sulam usus ini merupakan hal yang cukup rumit dan lama dalam proses penyelesaiannya, Siti terkadang mengakalinya supaya harganya lebih murah.


"
Nah
, karena sulam usus ini mahal, saya mengkombinasikannya dengan kain bahan dan harganya sebesar Rp700 ribu," katanya.


Perempuan yang umurnya berkisar setengah abad ini mengatakan memulai bisnisnya sejak tahun 1998. "Itu bersamaan dengan krisis ekonomi. Alhamdulillah, tidak terkena dampaknya, bahkan pekerja saya tidak tahu kalau ada krisis," kata dia.


Produk-produk yang ada di toko miliknya, Rahayu Gallery menyediakan kebaya tradisional, kain sarung tapis, hiasan dinding, bed cover, dan gaun pesta muslim. Meskipun produknya ini dijual di pasar lokal, ada pelanggan dari Malaysia dan Singapura yang sengaja datang ke Lampung dan membeli produknya dan menjual kembali.


Proses Pembuatan

Sulam usus ini berasal dari kain sutra satin yang diperolehnya dari Jakarta, beda dengan kain tapis yang berasal dari Lampung. Hiasan sulaman, seperti payet dan benang juga dibelinya di Jakarta.


"Di Jakarta (bahannya) kan murah. Tidak seperti di Lampung. Di sana mahal dan langka," tutur dia.


Sulam usus ini dibuat dari pilinan kain satin, lalu dirangkai dengan benang-benang menyerupai jaring-jaring. Lalu, pilinan benang itu dijahit dan dihias dengan payet-payet. Satu model sulaman bisa dikerjakan dalam waktu beberapa hari, bergantung pada ukuran dan kerumitan. "Prosesnya bisa dua hari hingga seminggu," kata dia.


Berdayakan Masyarakat

Pekerja di tempat Siti awalnya hanya berjumlah 3-5 orang. Kini, sudah menjadi belasan orang. Mereka merupakan para ibu rumah tangga, anak-anak yang putus sekolah, dan pengangguran di sekitar rumahnya. "Mereka saya ajak untuk mengisi waktu luang," kata dia.


Wanita ini mengajak mereka untuk belajar menyulam. Para pekerjanya tidak hanya berasal dari kota tempat tinggalnya, tetapi juga berasal dari kabupaten lain. Nantinya, mereka yang sudah mahir menyulam, bisa mengajarkan itu kepada teman-temannya.


Apabila tertarik untuk membeli produk sulam usus ini, Anda bisa membelinya di Rahayu Gallery di Jalan Soekarno Hatta No. 3, Tanjung Senang, Kedaton, Bandar Lampung. Anda juga bisa berkunjung di sulamusus-rahayugallery.blogspot.com dan bisa mengontaknya di rahayugallery@yahoo.com/andi.ayutia@yahoo.co.id

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya