Maskapai Didorong Ekspansi ke Indonesia Timur

VIVAnews - Departemen Perhubungan mendorong maskapai penerbangan nasional melakukan ekspansi operasi pada wilayah-wilayah kecil di Kawasan Timur Indonesia yang hingga saat ini masih belum tergarap. Banyak di antara Kawasan Timur tersebut berpotensi bagi pengembangan rute baru.

Direktur Angkutan Udara Departemen Perhubungan Tri Sunoko menyatakan, bisnis penerbangan di wilayah Indonesia Timur berpotensi besar. Namun jumlah pesawat kecil di wilayah ini masih terbatas, pun dengan jumlah bandara. 

Sekarang, dia mengatakan, maskapai sudah mulai berekspansi pada pesawat kecil. "Kalau di kota lain rata-rata sudah banyak. Ini kan jadi jembatan antarpulau," kata Sunoko di Jakarta, Rabu1 April 2009.

Dia mengatakan, pemerintah sedang menggalakkan penambahan jenis pesawat kecil seperti AOC 135 dengan jumlah tempat duduk di bawah 35 tempat duduk. Hal itu dilakukan agar wilayah seperti Papua, Ambon, Sulawesi terjangkau layanan penerbangan. Sebab, menurut dia, transportasi darat di daerah pegunungan kurang lancar. Sedangkan untuk transportasi laut tidak efisien karena jaraknya pendek.

Permintaan akan penerbangan dengan pesawat kecil, menurut Sunoko, sangat tinggi terutama dari ibukota kabupaten. "Banyak permintaan dari bupati," tuturnya. Penerbangan perintis ke wilayah timur juga mendapat dukungan bandara-bandara di daerah.

Meskipun demikian penerbangan perintis wajib,Tri mengingatkan agar penentuan rutenya berdasarkan perhitungan. "Kalau rugi (maskapai) bisa menuntut kita," katanya.

Sunoko menilai positif pembukaan kembali rute Bali-Mataram sejak Rabu kemarin oleh maskapai nasional Garuda Indonesia. Kerja sama Garuda Indonesia dengan Korean Air mendukung usaha pariwisata Indonesia. Pasalnya, permintaan rute ini cukup tinggi. "Para pengantin baru dari Bali bisa melanjutkan ke Mataram," katanya.

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee
Dokter Boyke

Dokter Boyke Ungkap Fetish Seks dengan Mayat hingga Penyebabnya

Dokter Boyke memberikan himbauan untuk menghindari insiden seperti hal tersebut, pihak keluarga garis menunggu jenazah atau mayat keluarganya.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024