-
VIVAnews - Chairul Tanjung, pemilik CT Corp, memperkirakan Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita mendekati US$15.000 pada 2025.
Dalam pidatonya saat mendapatkan gelar doktor kehormatan atau honoris causa dalam Ilmu Ekonomi Kewirausahaan dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 12 Desember 2013, Chairul Tanjung mengatakan, Indonesia memiliki potensi menuju negara maju. Menurut dia, kunci pembangunan Tanah Air di masa depan ada pada penduduk dan sumber daya manusianya.
"Saya sendiri dalam kesempatan lain telah berkali-kali menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi menuju negara maju, dan di samping itu saya juga telah menjelaskan berbagai pekerjaan rumah yang perlu kita selesaikan sebagai bangsa untuk mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera bagi semua," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini Indonesia masih berada pada periode penurunan angka ketergantungan (dependency ratio). Artinya, pada saat ini, RI masih menikmati kondisi yang dikenal sebagai bonus demografi.
Dalam periode ini, papar Chairul Tanjung, perekonomian sedang menikmati penghematan dan potensi yang muncul dari kombinasi antara naiknya jumlah angkatan kerja produktif dan menurunnya jumlah anggota rumah tangga. Bonus demografi ini mendasari peningkatan tabungan dan investasi domestik seperti yang terjadi saat ini.
Dia menuturkan, bonus demografi yang bersumber dari pengurangan kelahiran diproyeksikan hanya akan bertahan sekitar satu dekade ke depan. Sementara itu, perubahan struktur penduduk yang makin menua (aging population) membuka peluang terciptanya bonus demografi tahap berikutnya, dengan syarat Indonesia mampu mengatur perekonomian untuk menciptakan kelompok lanjut usia yang sehat, berpendidikan, dan produktif.
"Berbagai proyeksi mengenai perekonomian Indonesia telah menunjukkan bahwa Indonesia akan menempati papan atas kekuatan ekonomi dunia dalam satu dekade mendatang," ungkapnya.
Dia mengatakan Visi Indonesia 2030 yang diluncurkan oleh Yayasan Indonesia Forum (2007) telah memproyeksikan Indonesia di 5-besar perekonomian dunia dengan pendapatan perkapita sebesar US$18.000 pada 2030. Pencapaian tersebut disertai oleh kualitas hidup modern dan merata yang ditunjukkan oleh indikator Human Development Index, dan dunia usaha yang kuat dengan target 30 perusahaan Indonesia di dalam Fortune 500.
Sementara itu, McKinsey Global Institute (2012) bahkan telah memproyeksikan Indonesia pada 2030 akan menjadi sebuah perekonomian dengan pasar (market opportunity) sebesar US$1,8 triliun, dengan 170 juta orang anggota consuming class 1, dan berada di urutan ke-7 kekuatan ekonomi dunia.
Dia menambahkan sejalan dengan proyeksi McKinsey Global Institute, Boston Consulting Group (BCG) juga memproyeksikan cepatnya pertumbuhan penduduk Indonesia yang memasuki kategori middle-class and affluent consumers (MACs)2 .
Menurut dia, saat ini terdapat 74 juta MACs di Indonesia, dan BCG memprediksi angka tersebut meningkat dua kali lipat pada 2020 atau menjadi sebesar 141 juta orang. Selama periode tersebut, sekitar 8 hingga 9 juta orang akan memasuki kelas menengah setiap tahunnya.Di samping itu, penyebaran populasi MACs yang saat ini terkonsentrasi pada 25 kota, pada 2020 diprediksi menyebar hingga 54 kota di Indonesia.