Genjot Ekspor Ikan, Pemerintah Bangun Gudang Pendingin

Penjualan Ikan Bandeng Imlek
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
- Tahun ini ekspor produk perikanan Indonesia diperkirakan mencapai US$4,16 miliar atau naik US$360 juta dibandingkan tahun lalu sebesar US$3,8 miliar.

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Pemerintah menilai jumlah itu seharusnya bisa lebih besar lagi, jika sarana dan prasarana yang ada di pelabuhan-pelabuhan dan penyimpanan ikan lebih lengkap dan besar lagi.
Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih


Untuk itu, pemerintah pada tahun ini akan mengalokasikan dana khusus pembangunan cold storage atau gudang pendingin untuk penyimpanan ikan.


Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saud Hutagalung, kepada
VIVAnews
, Rabu 8 Januari 2013, mengungkapkan tahun ini pemerintah mengalokasikan Rp135 miliar.


"Itu untuk pembangunan
cold storage
di Surabaya dan juga Banggai Kepulauan," katanya.


Menurutnya, kapasitas penampungan
cold storage
di Surabaya mencapai 500 ton, sedangkan di Banggai Kepulauan 30 ton.


Selain membuat
cold storage
baru, pemerintah juga telah menyelesaikan pembangunan
cold storage
di Kendari dengan kapasitas 400 ton pada 2013.


Dia menuturkan proyek yang saat ini sedang berjalan ada di Jakarta dengan kapasitas 1.500 ton dan Brondong dengan kapasitas 300 ton. Kedua tempat penyimpanan tersebut diperkirakan rampung pada pertengahan 2014.


Saud menjelaskan selain membangun
cold storage
berkapasitas besar, pemerintah juga telah membangun
cold storage
berkapasitas kecil seperti di Karawang dengan kapasitas 50 ton dan Ambon dengan kapasitas 100 ton.


Dia menambahkan, total anggaran 2013 sebesar Rp110 miliar yang di dalamnya termasuk pengadaan kendaraan pengangkut roda 4, 6 dan 10.


Menurut Saud,
cold storage
sangat penting mengingat ketersediaan ikan pada saat nelayan tidak bisa melaut akan bergantung dari sini.


"Jadi tidak ada lagi kejadian pada saat musim panen tiba, ada ikan yang terbuang karena tidak ada sarana penyimpanan," katanya.


Dia menuturkan hal tersebut masih sering terjadi saat musim tangkap tiba, jumlah ikan begitu banyak. Sedangkan ketika musim angin, pasokan ikan tidak ada.


Hal itu, imbuhnya, merugikan untuk industri karena industri membutuhkan ikan dalam hitungan per hari bukan per tahun. Ini pula yang menyebabkan pemerintah harus mengizinkan impor ikan untuk industri. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya