Penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru Mulai Normal

pesawat melintas di antara kabut asap di langit Padang,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVAnews
Xiaomi Redmi Pad Pro Dirilis Global, Intip Spesifikasi dan Harganya
- Operasional penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, mulai normal setelah beberapa waktu lalu sempat terganggu akibat asap pembakaran lahan.

Gabung Prabowo-Gibran Sebagai Pilihan Baik, Surya Paloh: Ini Pilihan Saya, Pilihan Nasdem

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Daryanto menjelaskan, pagi tadi seluruh maskapai melayani penerbangan sesuai jadwal kecuali Sky Aviation yang melaporkan berhenti operasi hingga 31 Maret 2014.
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta


Adapun maskapai yang beroperasi di Bandara Sultan Syarif Kasim II adalah AirAsia, Batik, Citilink, Eastindo, FireFly, Garuda Indonesia, Lion Air, Mandala Tiger, Pelita Air, Silk Air, Sriwijaya, dan Sky Aviation.


Dia menuturkan, rute-rute yang dilayani maskapai tersebut diantaranya dari Pekanbaru ke Jakarta, Kuala Lumpur, Batam, Karimun, Medan, Rengat, Yogyakarta, dan Bandung.


“Penerbangan pagi tadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II sudah normal sesuai jadwal, sebagian besar maskapai sudah beroperasi penuh. Semoga penerbangan terus normal,” ujar Daryanto, seperti dikutip dalam keterangannya, Kamis 20 Maret 2014.


Dia memaparkan, operasional penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II sempat terganggu, dimana pada 23 Februari 2014 hingga 17 Maret 2014 tercatat sebanyak 474 penerbangan dibatalkan, 297 penerbangan mengalami keterlambatan, dan 29 penerbangan dialihkan ke kota lain.


Hal tersebut, imbuhnya, menyebabkan Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp1,3 miliar. Kerugian tersebut diantaranya dari pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) dan biaya pendaratan pesawat.


Menurutnya, asap pembakaran lahan juga sempat mengganggu operasional penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatra Barat, pada 13 Maret 2014 hingga 17 Maret 2014.


Dia menambahkan, PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Internasional Minangkabau, kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp241,39 juta, dengan sebanyak 112 penerbangan keberangkatan dibatalkan. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya