Sumber :
- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews
- Kaca akuarium biasanya digunakan untuk tempat memelihara ikan dan sejenisnya. Namun, bagi Tri Yuniawan (38 tahun), warga dusun Srandu Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, kaca bekas ini disulap menjadi beraneka ragam kerajinan lampu antik yang memiliki seni dan nilai jual tinggi.
Dia mengaku bahwa dalam pembuatan kerajinan tangan ini tidaklah mudah, karena diperlukan ketekunan dan ketelatenan dalam penggarapannya. Pertama, pilih kaca akuarium atau botol bahan kimia, bahkan mangkuk sesuai yang diinginkan.
Laporan: Sigit Pamungkas | TV One Yogyakarta
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat
Dia mengaku bahwa dalam pembuatan kerajinan tangan ini tidaklah mudah, karena diperlukan ketekunan dan ketelatenan dalam penggarapannya. Pertama, pilih kaca akuarium atau botol bahan kimia, bahkan mangkuk sesuai yang diinginkan.
Setelah diukur, kemudian barulah dibentuk sesuai dengan motifnya. Mulai dari membuat daun, bentuk menyerupai mangkuk, hingga berbentuk gong.
Dalam pembuatan aksesoris lampu ini, kata Tri, juga memerlukan pemanas atau api untuk menempelkan antara aksesoris satu dengan lainnya, setelah semuanya selesai baru dirakit.
Dia menambahkan, agar kaca akuarium yang masih bening ini tampak antik, terlebih dahulu dicat pada bagian dalamnya dengan warna putih. Setelah itu, barulah aksesoris yang dibuat sebelumnya dirakit menjadi satu dengan menggunakan rantai yang terbuat dari kawat kuningan, sehingga lampu pun siap dipasarkan.
Tri mengaku menggeluti pembuatan lampu antik ini sejak 2002 lalu, meneruskan usaha saudaranya yang telah berhenti. Berawal dari situlah, kemudian usahanya ini maju dan bertahan hingga sekarang, yang ternyata mendatangkan berkah dan banyak diminati konsumen yang tidak hanya dari Yogya, tetapi dari daerah lainnya seperti Jakarta dan Sumatera.
Dari hasil karyanya itu, Tri Yuniawan meraih omzet Rp10 juta hingga 12 juta rupiah per bulannya. Anda tertarik, silakan mencobanya!
(one)
Laporan: Sigit Pamungkas | TV One Yogyakarta
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setelah diukur, kemudian barulah dibentuk sesuai dengan motifnya. Mulai dari membuat daun, bentuk menyerupai mangkuk, hingga berbentuk gong.
