Di Tangan Mereka, Limbah Kain Disulap Jadi Jaket Multifungsi

Jaket Multifungsi
Sumber :
  • VIVAnews | Daru Waskita

VIVAnews - Kebutuhan manusia di tengah zaman yang modern ini semakin bertambah, begitu pula kebutuhan sandang, serta perlengkapan keseharian seperti jaket dan tas. Kedua hal tersebut, merupakan kebutuhan yang boleh dibilang vital, terutama di kalangan pelajar.

Elkan Baggott Menggila, Cetak Gol dan Bawa Bristol Rovers Pecundangi Mantan Klubnya

Terinspirasi oleh banyaknya limbah kain yang biasa disebut perca di tempat produksi pakaian, sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ini berinovasi dan menghadirkan kombinasi jaket dan tas yang diberi nama Jaket Tas "smart jacket concept". Mahasiswa kreatif itu adalah Muhammad Murtadlo Najib, Akhmad Riva’i Ardiantoro, Akhmad Baehaqi Listian Hidayat, dan Maulana Rizzak Fuadh.

Produk yang merupakan usulan Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan yang didanai Dikti pada periode 2014 itu memiliki beberapa fungsi yang dijadikan satu. Fungsi utama, yaitu sebagai jaket. Fungsi lainnya, produk ini bisa dijadikan tas tempat menyimpan sejumlah perlengkapan pengguna.

Alasan Untung Cahyono Ungkit Pemilu Curang di Khutbah Id: Jamaah Pulang Mungkin Kebelet Pipis

Bahkan, bagian lengan dapat dicopot, sehingga jaket dapat berubah menjadi model rompi yang unik dan trendi. Model yang ditawarkan pun bisa untuk laki-laki dan khusus untuk wanita.

Proses produksi diawali dengan mengambil kain perca dari konveksi dan menyortir berdasarkan ukuran. Sebagai catatan khusus, kain perca yang dapat digunakan harus memiliki ukuran minimal ¼ meter. Setelah itu, merangkai kain perca, kemudian dijahit menjadi produk.

"Waktu pembuatan produk berkisar antara 3-4 hari untuk satu buah jaket dengan harga Rp200 ribu," kata Akhmad Riva’i Ardiantoro, Kamis 26 Juni 2014.

Kelebihan dari jaket ini adalah antiair, memiliki dua sisi (sisi luar dan dalam dapat digunakan), lengan dapat dilepas untuk dijadikan rompi, dan dapat menahan beban laptop. Selain itu, kata dia, pemesan dapat memesan warna apa yang diinginkan.

Untuk pemasarannya, jaket ini sudah tersebar di beberapa koperasi sekolah di Klaten dan Solo. Pembeli bisa juga memesan lebih dulu.

Sedangkan untuk produksinya, tim bekerja sama dengan salah satu perusahaan konveksi. "Semoga jaket ini dapat terus dikembangkan variasi modelnya, serta nama smart jaket concept dapat lebih dikenal masyarakat luas serta omzet yang didapatkan dapat memenuhi target," ujar Ardi. (ita)

Puasa Selesai, Saatnya Panaskan Ranjang dengan Gaya Baru Ini!
Penampilan baru Park Bo Ram

Penyebab Kematian Masih Misteri, Park Boram Meninggal Dalam Kondisi Seperti Ini

Karena penyelidikan sedang dilakukan, sulit untuk mengungkapkan banyak rincian terkait kematian Park Boram yang dipastikan meninggal dunia pada usia 30 tahun.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024