Dubes Korsel Temui Jokowi Bahas Rencana Dirikan Pabrik Samsung

Jokowi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Presiden terpilih, Joko Widodo, menggelar pertemuan dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tai Young, di Balai Kota, Jakarta, Rabu 13 Agustus 2014. Pertemuan tersebut membahas beberapa hal. Salah satunya menyangkut potensi kerja sama Indonesia dan Korea Selatan.

Menurut Jokowi -sapaan Joko Widodo-, Cho menemuinya untuk mengucapkan selamat karena telah ditetapkan menjadi presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selain itu, pembahasan mengenai hubungan baik di antara kedua negara.

Akan Ada 2 HP Baru yang Meluncur Abis Lebaran

"Berkaitan dengan kerja sama dan investasi," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta.

Kerja sama di bidang investasi itu, ia melanjutkan, mencakup bidang manufaktur industri. Termasuk di dalam pembahasan ini perihal rencana pendirian pabrik perusahaan raksasa teknologi, Samsung, di Indonesia.

"Disampaikan ada perluasan Samsung di Indonesia. Pada bulan Desember akan mulai dibangun," kata Jokowi.

Komitmen pembangunan pabrik Samsung tersebut, menurut Jokowi, merupakan kelanjutan kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan Korea Selatan selama ini.

"Ya tambah-tambah investasi yang akan di lakukan di Jakarta bidang industri dan manufaktur," katanya.

Abidzar Al Ghifari dan Irish Bella Mendadak Dijodohkan, Ini Respons Umi Pipik

Sebelumnya, Samsung telah menjatuhkan pilihannya untuk mendirikan pabriknya di Vietnam. Tetapi, Indonesia masih punya peluang untuk menarik hati produsen telepon seluler asal Korea itu.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto, Selasa 3 Juni 2014, mengatakan bahwa Vietnam memiliki sesuatu yang menarik hati Samsung.

Menurut Suryo, Vietnam memiliki waktu tax holiday (penghapusan atau pengurangan pajak) selama 30 tahun, sedangkan di Indonesia hanya 10 tahun.

"Namun, Vietnam lagi rusuh. Dibakarnya pabrik milik Tiongkok dari Taiwan. Jadi, mungkin itu suatu kesempatan kita untuk menawarkan tujuan investasi," kata Suryo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Pemerintah pun disarankan untuk berbenah supaya investor, termasuk Samsung, melirik Indonesia. "Kondisi lingkungan yang barangkali kurang menarik perlu kita perbaiki," ujar dia.

Salah satunya, lanjut Suryo, kebijakan fiskal. Sebab, kebijakan ini yang dirasa diperlukan oleh pengusaha.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, Jumat 30 Mei 2014, turut mengungkapkan alasan Samsung tak berinvestasi di Indonesia. Salah satunya adalah masalah pengenaan pajak barang mewah untuk ponsel.

Lutfi menjelaskan, perusahaan asal Korea Selatan itu telah memilih Vietnam sebagai tempat investasinya.

"Samsung itu sudah memilih Vietnam daripada Indonesia. Untuk masalah itu, apakah pajak barang mewah 20 persen itu bisa mendatangkan investasi? Sejauh ini yang kami hitung, ternyata pajak barang mewah belum bisa mendorong investasi, karena yang di dalam negeri bayar, yang dari luar negeri bayar juga," ujar Lutfi di Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Selengkapnya, baca: .

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar
Denny JA

Denny JA: Saatnya Jalankan Politik Move On Usai Putusan MK

Pendiri lembaga survei LSI dan konsultan politik Denny JA mengungkapkan ada tiga alasan mengapa harus menjalankan politik move on usai putusan MK.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024