Kadin: Kerja Sama dengan Tiongkok Harus Lebih Produktif

Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa kerja sama perdagangan investasi antara Indonesia dan Tiongkok bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan fungsi kerja sama regional.

Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, Rabu 12 November 2014, mengatakan bahwa kedua negara ini sudah lama menjalin hubungan kerja sama.

"Sekarang, Indonesia perlu berusaha mendapatkan kemanfaatan kerja sama regional maupun bilateral secara optimal bagi kemakmuran rakyat, seperti dengan Tiongkok, yang sebenarnya hubungan kerja samanya sudah terjalin lama," tutur Suryo dalam keterangannya.

Suryo menjelaskan, kerja sama regional ASEAN juga terus berkembang secara vertikal maupun horizontal. Menurut dia, secara vertikal pada 2015 nanti, akan diberlakukan ASEAN Economic Community, sedangkan secara horizontal, kerja sama antara ASEAN dengan negara-negara lain terus berkembang.

Selain dengan Tiongkok, ASEAN juga mendapat lamaran kerja sama dengan Jepang, Korea, India, Uni Eropa, Australia, dan dengan Amerika Serikat.

"Kami akan berupaya dan berorientasi kerja sama dengan negara lain, khususnya dengan Tiongkok yang dinilai cukup strategis. Adanya keinginan pemerintah Tiongkok dalam membangun Jalan Sutera Abad 21, kami sambut baik sebagai dorongan untuk mempercepat visi Indonesia sebagai Negara Maritim," tambahnya.

Seperti diketahui, Jalan Sutera di masa lalu membentang dari daratan Tiongkok ke laut di Asia Tenggara, termasuk lautan di Nusantara. "Ke depan, kami mengharapkan, agar kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok harus lebih produktif, seimbang dan sejajar," tuturnya, saat menghadiri KTT CEO APEC 2014 di Beijing.

Sementara itu, pada acara yang dihadiri 170 pengusaha Indonesia dan 150 pengusaha Tiongkok tersebut, telah ditandangani 12 Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama di berbagai sektor, seperti logistik, transportasi, pertambangan, energi, industri gula tebu, dan kawasan industri.

Ada pun di sektor logistik, telah ditandatangani MoU antara PT Zadasa dengan Shen Zhen Tian He Wei Hang dengan investasi mencapai  US$5,510 juta.

MoU lainnya adalah PT Resteel Industry dengan China Railway Construction, PT Eka Sampoerna Sukses dengan Fujian Yinhai Group dengan investasi mencapai US$ 1,3 juta, Maspion Group dengan Shining Resources total investasinya mencapai US$100 juta untuk pembangunan smelter, Global Sukses Group, Cahaya Sukses International dengan Fujian Tian Mao dengan investasi US$1,5 juta.

Pengakuan Miris Pencuri di Minimarket Semarang Setelah Diamankan Polisi

Kemudian, PT Wijaya Infrastruktur Indonesia dengan Golden Mega International Holdings mencapai US$ 120 juta, PT Integral Mining Nusantara dengan Jiangsu Wei-Wei Mining mencapai US$775 juta, PT Sinar Sukses Mandiri dengan Zhong Ji Hao mencapai US$306 juta, PT Indonesia Energy Prima dengan SDIC International Trade mencapai US$350 juta.

Dan, PT Kayan Hydro Energy dengan Shanghai Electric Power mencapai US$17,8 miliar, serta PT Adaro Power dengan China Shenhua Overseas dan PT MAESA Optimalah Mineral dengan Vansun Holding Group. (asp)

Gak Boleh Dipendam, Rasa Marah Bisa Memicu Gaya Hidup Tidak Sehat
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani

Barang Kiriman TKI Bebas Pajak Bakal Naik Jadi Maksimal US$2.800 per Tahun

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan pihaknya mengusulkan batasan barang kiriman pekerja migran yang terbebas dari pengenaan bea masuk dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024