Euforia Kenaikan Harga BBM Berlanjut, IHSG Makin Kuat

Penutupan IHSG di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG), nyaris menanjak hingga satu persen pada penutupan perdagangan, Selasa 18 November 2014. Laju indeks saham berakhir manis, dengan kenaikan 48,53 poin, atau 0,96 persen ke level 5.102,47.
 
Sementara itu, volume perdagangan mencapai 6,24 miliar saham senilai Rp5,28 triliun. Penguatan indeks saham juga diikuti oleh 192 saham yang naik, sedangkan 111 saham harus tergelincir, dan 78 saham lainnya tidak mengalami perubahan.

Adapun indeks saham unggulan LQ45 terus melanjutkan tren kuat dengan naik 1,08 persen ke 876.59. Kemudian, indeks JII naik 1.08 persen ke 675.76, indeks IDX30 naik 1,07 persen ke 450.86, indeks SMinfra18 naik 0,51 persen ke 362.99 dan indeks ISSI naik 0,91 persen ke 163.73.

Kondisi cerah tampaknya turut berimbas kepada semua sektor saham, yang ditutup pada zona hijau. Berdasarkan pantauan VIVAnews dari Bursa Efek Indonesia, sektor saham konsumer dan manufaktur sama-sama memimpin keuntungan dengan masing-masing naik sebesar 1,42 persen dan 1,31 persen.

Jauh-jauh ke Korea, Hal Ini yang Bikin Megawati Kangen

Untuk saham-saham yang menguat, yakni GGRM dari Rp60.200 ke Rp62.425, AMFG dari Rp7.000 ke Rp7.500 dan ASII dari Rp7.125 ke Rp7.200. Dan, saham-saham yang harus terkoreksi, antara lain MYOR dari Rp25.700 ke Rp25.575, KBLV dari Rp2.575 ke Rp2.500, dan EXCL dari Rp5.150 menjadi Rp5.100.

Selain itu, geliat pemodal asing masih tetap bersemangat dalam melakukan aksi belinya di pasar modal Indonesia. Hal ini, terlihat dengan adanya pembelian bersih (net foreign buy) mencapai Rp243,70 miliar.

Kepala Divisi Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo Purnomo mengatakan bahwa dengan penutupan jauh di atas resistance 5.070 dan pemodal asing terus melancarkan aksi belinya dalam jumlah yang signifikan, menunjukkan reli indeks saham sedang mengejar ketertinggalannya.

"Pasar memang sudah menunggu terlalu lama akibat ketidakjelasan masalah kenaikan BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi ini. Begitu permasalahannya jelas dan harga sudah resmi dinaikkan semalam, asing pun belanja lagi," ungkapnya kepada VIVAnews.

Senada dengan Satrio, analis saham lainnya, Argha Jonatan Karo Karo menyebut, euforia alokasi anggaran subsidi BBM, menjadi faktor yang paling kuat dalam memengaruhi indeks saham.

"Ini, dampaknya lebih besar, karena akhirnya kenaikan harga BBM bersubsidi sudah resmi naik. Lebih besar pengaruhnya daripada potensi kenaikan inflasi dan penurunan daya beli," tambahnya kepada VIVAnews. (asp)

Ganjar-Mahfud Gak Nongol di Penetapan Prabowo, Nusron: Harusnya Perlihatkan Kenegarawanan
Ilustrasi garis polisi.

Pengakuan Mengejutkan Wanita yang Bunuh Keponakan Lalu Disembunyikan di Tempat Dupa

Pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Polsek Teluknaga.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024