Pasar Regional Angkat IHSG, Asing Tetap Berhati-hati

Ilustrasi Bursa Saham
Sumber :
  • Istock

VIVAnews - Penguatan pasar saham regional yang didukung oleh pemangkasan suku bunga acuan di Tiongkok, mampu mengangkat indeks harga saham gabungan (IHSG) tetap berada di jalur naik pada penutupan perdagangan Senin 24 November 2014.

Namun demikian, laju indeks saham yang sejak pagi terlihat kuat, pada sore hari ini malah menguji titik terendahnya (support).

Hal ini, terlihat tampak dari aliran dana asing di sesi kedua yang cenderung dalam posisi penjualan bersih (net foreign sell).

Meski akhirnya, hingga perdagangan berakhir, pemodal asing berbalik arah dengan melakukan aksi belinya di pasar dan mampu mengalami pembelian bersih (net foreign buy) sebesar Rp142,94 miliar.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo Purnomo mengungkapkan, di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri, kenaikan bursa regional menjadi indikator terbesar pendongkrak indeks saham hari ini.

Menurut dia, dengan Tiongkok yang menurunkan suku bunga acuannya, telah membantu saham-saham sektor batu bara dan logam melonjak naik.

"Tetapi kalau dicermati dari pergerakan pemodal asing, sepertinya masih berhati-hati dalam menyikapi setiap perkembangan," tutur pengamat pasar modal tersebut kepada VIVAnews.

Satrio menjelaskan, laju indeks saham yang bergerak di kisaran 5.102-5.111 dan ditutup di atas level 5.111, menunjukkan signal yang sudah bagus.

Penutupan IHSG

Adapun indeks saham berakhir dengan naik sebesar 29,72 persen, atau 0,58 persen ke level 5.141,76, dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Sementara itu, untuk volume perdagangan mencapai 6,52 miliar saham senilai Rp5,05 triliun.

Penguatan yang terjadi pada indeks saham, seiring dengan 174 saham naik, 130 saham turun, dan 91 saham tidak bergerak atau stagnan.

Selama perdagangan hari ini, level tertinggi indeks saham mencapai 5.157,08 dan level terendahnya berada di 5.124,81.

Terpantau, pemodal asing melakukan pembelian sebesar Rp1,86 triliun, sedangkan penjualan sebesar Rp1,71 triliun. Hasilnya, pembelian bersih mampu membukukan sebesar Rp142,94 miliar.

Untuk saham-saham yang mengalami peningkatan, antara lain MYOR dari Rp24.250 ke Rp25.200, MREI dari Rp3.000 ke Rp3.750 dan EXCL dari Rp5.125 ke Rp5.325. Sebaliknya, saham-saham yang harus terkoreksi, yakni GGRM dari Rp61.500 ke Rp60.050, TRAM dari Rp1.040 ke Rp780 dan MAPI dari Rp5.450 menjadi Rp5.375.

BACA JUGA:

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

(asp)

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024