- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir positif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat 5 Desember 2014. Indeks saham naik 10,83 poin, atau 0,21 persen ke level 5.187,99.
Berdasarkan pengamatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), volume perdagangan mencapai 6,01 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp4,81 triliun.
Ada pun penguatan indeks saham seiring dengan 141 saham naik, 152 saham turun, dan sebanyak 95 saham tidak mengalami perubahan, atau bergerak stagnan.
Hingga ditutupnya sesi kedua transaksi, tercatat level tertinggi IHSG berada di level 5.206,22. Sedangkan, penurunan tertajamnya di posisi 5.185,22.
Tren menguat ini tampaknya juga berimbas terhadap laju indeks saham lainnya di bursa. Indeks saham unggulan LQ45 naik 0,33 persen ke 895.16, indeks JII naik 0,29 persen ke 688.65, indeks IDX30 naik 0,41 persen ke 459.50, indeks SMinfra18 naik 0,23 persen ke 370.27, dan indeks ISSI naik 0,14 persen ke 167.47.
Selain itu, sektor-sektor saham yang berhasil terdongkrak paling tinggi adalah sektor saham perkebunan sebesar 1,34 persen. Sebaliknya, sektor saham perkebunan merupakan yang terlemah sebesar 0,13 persen.
Untuk saham-saham yang mampu memantapkan posisinya di jalur menanjak, antara lain TBMS dari Rp8.800 ke Rp9.000, AMFG dari Rp7.375 ke Rp7.500, dan ASII dari Rp6.975 ke Rp7.100. Sedangkan, saham-saham yang harus merosot, yakni MYOR dari Rp23.400 ke Rp22.675, GGRM dari Rp59.950 ke Rp59.575, dan DVLA dari Rp1.700 menjadi Rp1.530.
Namun demikian, pemodal asing tampaknya kurang sehati dengan indeks saham. Tercatat, pemodal asing mengalami penjualan bersih (net foreign selling) sebesar Rp731,14 miliar, menunjukkan penguatan indeks saham diwarnai aksi profit taking (ambil untung) yang cukup besar.
BACA JUGA:
(asp)
Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS
Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota mengumumkan untuk melakukan penarikan kembali atau recall Prius terbaru.
