Ke Korea, Jokowi Jadi Koordinator Pertemuan ASEAN dan Korea

Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews - Presiden Joko Widodo hari ini, Rabu 10 Desember 2014, bertolak ke Korea Selatan. Dia akan menghadiri KTT ASEAN pada tanggal 11 dan 12 Desember 2014. Sebab, Indonesia menjadi koordinator untuk ASEAN dan Korea.

Selain itu, Jokowi juga akan membicarakan masalah kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara.

"Ini (bicara) masalah ekonomi," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Tedjo Edhy, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Selain itu, kata Tedjo, dia juga akan meninjau pembuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Indonesia yang dibuat di sana. "Jadi, ada beberapa alutsista kita yang dibuat di sana, jadi mungkin menjadi perhatian beliau untuk ditinjau," kata dia.

Sementara itu, menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto, di forum ASEAN itu Jokowi juga akan melapor mengenai apa yang dilakukan Indonesia selama satu tahun terakhir ini.

Kemudian, dalam kunjungan ini Jokowi juga akan memperkuat kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia-Korea Selatan.

"Nanti ada comprehensive partnership agreement, yang masih diproses MoU-nya. Ditandatangani Korea-Indonesia," lanjutnya.

Kemudian, di Korea, Jokowi juga akan melakukan kerja sama infrastruktur dan maritim yang akan diinisiasi.

Jokowi hanya mengajak sedikit menteri ke Korea Selatan. Berdasarkan pantauan VIVAnews, menteri yang ikut adalah Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.

Namun, Andi mengatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga turut dalam kunjungan ini. Rini ikut untuk inisiasi kerja sama maritim. Sementara itu, Siti Nurbaya bertugas untuk membahas soal kehutanan.

"Korea merupakan negara yang mempelopori ekonomi hijau. MenPAN-RB akan gagas e-government, karena Korea punya e-government versi PBB," kata dia.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Baca juga:



Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or

(asp)

Kendaraan melintas di kawasan perkebunan kelapa sawit PTPN VI, Sariak, Pasaman Barat, Sumatra Barat

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) realisasinya per tahun masih sedikit.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024