- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kebijakan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan untuk membatasi harga tiket pesawat paling murah minal 40 persen dari harga batas atas tidak akan berpengaruh kepada wisatawan yang melakukan pejalanan di akhir pekan.
Ini, karena harga tiket di akhir pekan mulai hari Jumat hingga Minggu sudah diberlakukan batas atas.
"Yang terpengaruh dengan mahalnya paket liburan yang ditawarkan oleh biro perjalanan wisata justru pada weekday (hari biasa), karena harga tiket tidak lagi murah," kata Moko D Soediro, pemilik biro perjalanan wisata Kirana Tour di Yogyakarta, kepada VIVAnews, Selasa 13 Januari 2015.
Menurutnya, untuk tiket perjalanan wisata pada weekand, seperti tujuan Yogya-Bali dengan rute pulang-pergi (PP) dalam kisaran Rp1,8 juta. Di saat weekday bisa dalam kisaran Rp1,2 juta PP, namun untuk ke depannya harga tidak pasti lebih mahal.
"Harga tiket pesawat mahal, pasti berimbas pada minat wisatawan untuk berpergian wisata menggunakan penerbangan," jelasnya.
Soediro mengungkapkan, pemberlakuan batas tiket murah 40 persen dari harga batas atas diperkirakan baru akan dirasakan empat bulan ke depan. Itu, karena biasanya untuk perjalanan wisata direncanakan 2-3 bulan sebelum keberangkatan, sehingga tiket sudah di tangan dan belum terpengaruh dengan kebijakan dari menteri perhubungan.
Selain itu, lanjutnya, yang pasti terdampak dengan kebijakan Kementerian Perbungan tersebut adalah wisatan yang akan terbang ke Singapura dan Kualalumpur, karena dipastikan tidak akan ada lagi tiket murah dengan perjalanan pulang pergi hanya Rp600 ribu.
"Saya memprediksi tiket PP Yogya-Singapura, atau Yogya-Kualalumpur pasti sudah mendekati kisaran harga Rp2 jutaan. Akibatnya, minat berwisata ke luar negeri juga akan turun," tambahnya yang juga merupakan ketua Departemen Domestik ASITA DIY.
Baca juga:
(asp)
Sebagian Pelabuhan di Indonesia Akan Diswastanisasi
Kebijakan itu sedang digodok oleh Kementerian BUMN dan Perhubungan.
