Dirut Angkasa Pura II Janji Tertibkan Taksi Gelap di Bandara

Terminal II Bandara Internasional Soekarno Hatta, di Tangerang, Banten
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAcoid - Direktur Utama baru Angkasa Pura (AP) II, Budi Karya Sumadi, berjanji menertibkan taksi-taksi gelap yang menjamur di bandara-bandara kelolaan AP II, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

Di kantor kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis 15 Januari 2015, Budi mengegaskan bahwa meningkatkan keamanan dan pelayanan di bandara adalah salah satu prioritas jangka pendek yang akan dilakukan.

"Kalau kita bicara rasa aman, berarti kami akan menertibkan taksi gelap, calo dan sebagainya. Taksi gelap paling jelek kita daftar," ujarnya.

Dari sisi internal, lanjut Budi, reformasi birokrasi menyeluruh akan dilakukan. Pasalnya, kini banyak pegawainya yang kinerjanya stagnan. Karena itu, suntikan semangat baru untuk penyegaran harus dilakukan.

"Apabila semangat melayani ini sudah semakin baik, insya Allah program-program kami yang berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan bisa dilakukan dengan baik," ungkap Budi.

Untuk jangka menegah, Budi memaparkan, AP II akan fokus dalam meningkatkan akses transportasi ke bandara. Salah satunya bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk segera menyelesaikan jalur kereta bandara.

Titik lokasi keberadaan bus Damri menuju bandara, menurutnya, juga akan diperbanyak sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan akses ke bandara.

"Dari mal-mal, misalnya, menuju bandara," ujar Budi.

Bandara Soekarno-Hatta, kata Budi, akan menjadi bandara percontohan bagi bandara lain yang dikelola AP II. Mengenai pembangunan landasan pacu ketiga di Bandara Soekarno-Hatta, dia mengaku belum mengetahuinya secara detail.

"Tentang bandara yang lain tentunya akan mengikuti format yang sudah kami tetapkan seperti yang disampaikan pak Menteri tadi," katanya. (ren)

Ahli Transportasi Ungkap Syarat Taksi Uber Boleh Operasi

Baca juga:

Tren IT Tak Lagi Tersentralisasi
Ilustrasi sopir taksi menggelar aksi penolakan mobil angkutan penumpang berbasis aplikasi.

Persoalan Taksi Harus Ada Kesetaraan Bisnis

Terdapat dua pilihan bagi perusahaan taksi berbasis aplikasi.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2016