Ini Impian Bob Sadino yang Belum Terwujud

Bob Sadino.
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA.co.id - Manusia bisa berangan-angan tinggi, namun untuk keputusan akhirnya ada pada kehendak dan kuasa Sang Pencipta. Tak terkecuali bagi the real entrepreneur, Bob Sadino yang harus merelakan hati dengan tidak bisa mewujudkan impian terakhirnya.

Meski demikian, semua orang pasti menyetujui bahwa pria yang lahir dengan nama lengkap Bambang Mustari Sadino tersebut merupakan sosok pengusaha inspiratif. Banyak kisah hebat dan pengalaman melalui kata-kata bijaknya yang sangat membekas indah bagi bangsa ini.

Om Bob, demikian panggilan akrabnya telah mengembuskan napas terakhirya pada Senin, 19 Januari 2015. Almarhum yang akan genap berusia 83 tahun pada 9 Maret mendatang, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut keesokan harinya, Selasa 20 Januari 2015.

Naomi Susan, sahabat dari Bob Sadino mengungkapkan, sosok dari pria yang terkenal dengan itu adalah guru yang luar biasa dan panutan yang ajaib.

Pesan Ajaib Bob Sadino Sebelum Meninggal Dunia

"Waktu saya menikah di Bukittinggi, beliau hadir. Bahkan, saat saya melahirkan anak pertama dan kedua, Om Bob menjadi orang pertama yang memegang anak saya," ujarnya saat berbincang dengan VIVA.co.id, Rabu 21 Januari 2015.

Dia pun menyampaikan, ada satu impian almarhum yang belum kesampaian. "Om Bob baru beli kebun sekitar bulan Oktober atau November 2014 di daerah Pondok Indah atau Lebak Bulus. Saat itu, almarhum berpesan ke saya, Naomi nanti kita makan gado-gado di kebun baru ya," ungkapnya.

Bob Sadino Ajari Sahabatnya Jadi 'Playboy'

Sayangnya, impian itu pun harus terkubur dalam karena sang pengusaha sejati sudah telanjur dirawat di rumah sakit.

"Saat saya pulang dari Eropa, Om Bob malahan sudah masuk rumah sakit dan pakai kursi roda akibat kesehatannya yang semakin menurun," tuturnya.

Ketika Orang "Goblok" Menggaji Sarjana

Namun, Naomi tetap bersyukur dan bahagia karena masih dapat merayakan hari ulang tahunnya pada 15 Januari 2015 lalu bersama dengan almarhum yang sudah dianggapnya juga sebagai ayah.

"Saat saya berulang tahun datang ke rumah sakit dan memberikan kejutan buat Om Bob. Biasanya, almarhum yang selalu datang buat saya, tapi sekarang giliran saya yang datang. Namun, empat hari kemudian setelah hari ulang tahun saya, Om Bob akhirnya meninggal dunia," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya