Bank Sentral AS Masih Bersabar Menaikkan Suku Bunga

Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen.
Sumber :
  • REUTERS/William West

VIVA.co.id - Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menyatakan tetap bersabar untuk menaikkan suku bunga. Namun, bank sentral meningkatkan penilaian terhadap ekonomi dan pasar tenaga kerja AS meski inflasi diperkirakan akan terus menurun.

Seperti mengutip dari USAToday, Kamis 29 Januari 2015, Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS (FOMC) mengungkapkan bahwa ekspansi aktivitas ekonomi berada pada laju yang solid. Selain itu, kondisi pasar tenaga kerja menunjukkan peningkatan lebih lanjut dengan penambahan jumlah pekerjaan yang pesat dan turunnya tingkat pengangguran.

Para pembuat kebijakan tersebut menjelaskan, inflasi dalam jangka pendek akan menurun lebih lanjut dan akan naik secara bertahap menuju level 2 persen dalam jangka menengah setelah dampak dari rendahnya harga energi mulai memudar. Turunnya harga energi dapat mendorong daya beli masyarakat dan belanja rumah tangga yang merupakan motor penggerak ekonomi AS dinyatakan menunjukkan kenaikan moderat.

Oleh karena itu, The Fed menilai untuk menopang perekonomian tingkat suku bunga 0-0,25 persen masih tepat. Akan tetapi, sampai kapan tingkat suku bunga rendah tersebut dipertahankan akan tergantung dari pasar tenaga kerja dan inflasi.

Menurut bank sentral, apabila pasar tenaga kerja serta inflasi menunjukkan peningkatan lebih cepat dari perkiraan, maka tingkat suku bunga kemungkinan segera dinaikkan. Sebaliknya, jika pasar tenaga kerja serta inflasi dalam beberapa bulan ke depan lebih rendah dari ekspektasi The Fed, maka suku bunga rendah akan ditahan lebih lama. (one)

Baca juga:

Sinyal The Fed Bikin Harga Emas Naik
Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016