Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id -
Pada tahun 2000, Ekuador mengganti mata uangnya menjadi dolar AS. Kini, lebih dari 15 tahun kemudian, negara kawasan Amerika Selatan itu kembali membenahi sistem moneternya dengan menggunakan mata uang digital.
Seperti diberitakan
CNBC, Minggu, 8 Februari 2015, Sistema de Dinero Electrónico atau sistem uang elektronik Ekuador dimulai pada bulan Desember dengan memungkinkan pengguna tertentu yang memiliki kualifikasi untuk mengatur rekening. Sistem tersebut akan dapat diterapkan sebagai sarana nyata transaksi di bulan ini.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mulai 30 Agustus, GT Senayan Hanya Layani e-Toll
Seperti diberitakan
Baca Juga :
Geber Agen TrueMoney, 7 Ribu EDC Dikerahkan
Setelah pemerintah memberlakukannya, Ekuador menjadi negara pertama yang secara resmi menyelenggarakan sistem pembayaran elektronik. Adapun Swedia dan negara-negara lain yang meski masyarakatnya telah secara luas menggunakan mata uang digital, tapi penyelenggaraanya tidak disponsori oleh negara.
Meski begitu, pemerintah ekuador menyatakan skema ini dirancang untuk mendukung sistem moneternya yang berbasis dolar, bukan menggantikannya.
"Uang elektronik dirancang untuk beroperasi dan mendukung skema moneter dolarisasi," ujar Diego Martinez, ekonom sekaligus staf khusus Kepresidenan Ekuador untuk bidang Kebijakan Moneter dan Keuanga.
Menurut Martinez, hukum Ekuador sudah menegaskan bahwa transaksi ekonomi dilakukan dalam mata uang dolar AS.
Ia menambahkan, uang elektronik ini tidak hanya akan membantu warga miskin, namun sekaligus berperan sebagai mekanisme penghematan biaya bagi pemerintah Ekuador. Untuk diketahui, Ekuador menghabiskan lebih dari US$3 juta setiap tahun untuk menukar mata uang lama dengan dolar AS. Ada asumsi kelebihan dan kekurangan penggunaan pada mata uang baru jika sebagian besar disimpan disimpang di bank sentral, sementara warga mengandalkan pembayaran monbile.
Meski begitu, sistem uang elektronik Ekuador ini berbeda dengan bitcoin. Sementara
cryptocurrency
paling populer di dunia maya itu sudah diakui sebagai mata uang digital dan berlaku pada desentralisasi jaringan elektronik, proyek baru Ekuador ini akan dikendalikan langsung oleh pemerintah dan instansi lain yang terkait langsung dengan dolar AS sebagai mata uang lokal.
Proyek ini semula menjadi isu hangat di blog-blog komunitas bitcoin, namun Ekuador segera menegaskan bahwa proyek ini tidak akan menjadi pesaing alternatif. Tidak hanya teknologi penunjangnya yang membedakan, sistem uang elektronik Ekuador kini bisa diakses hanya oleh warga negara dan penduduk yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan.
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Setelah pemerintah memberlakukannya, Ekuador menjadi negara pertama yang secara resmi menyelenggarakan sistem pembayaran elektronik. Adapun Swedia dan negara-negara lain yang meski masyarakatnya telah secara luas menggunakan mata uang digital, tapi penyelenggaraanya tidak disponsori oleh negara.
