Belum Teraliri Listrik, Marwan Upayakan Desa Mandiri Energi

Desa Wisata Nglinggo.
Sumber :
  • kanaljogja.com
VIVA.co.id -
Menanti 6 Startup Penolong 500 Desa Tertinggal di Indonesia
Masih banyaknya desa yang belum teraliri listrik membuat galau Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT), Marwan Jafar.
Menteri Marwan Pastikan Pendamping Desa Akan Terus Diawasi

Apalagi kebutuhan desa terhadap energi listrik saat ini makin bertambah luas, baik sebagai alat pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan pelayanan publik, maupun sebagai prasarana produksi, bagi kegiatan usaha masyarakat desa.
Menteri Desa Targetkan Pelaksanaan 'Desa Terang' Tahun Ini


"Bagaimana desa mau berkembang, pelayanan sosialnya berjalan, kegiatan ekonominya maju, masyarakatnya sejahtera, jika kebutuhan energi listriknya saja tidak terpenuhi dengan baik?" ujar Marwan, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Minggu 15 Februari 2015.


Marwan menuturkan, akan mengupayakan solusi terhadap masalah ini, di antaranya melalui pengembangan desa mandiri energi di desa-desa yang sulit dijangkau PT PLN (Persero), seperti desa-desa tertinggal, terpencil, dan di perbatasan, yang jumlahnya 10 ribuan desa atau 13 persen dari seluruh desa di Indonesia.


Menurutnya, pengembangan desa mandiri energi dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di desa secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan energi listriknya sendiri, sekaligus menghilangkan ketergantungan terhadap pasokan energi listrik dari luar.


"Kami akan dorong setiap desa memiliki kemampuan untuk memenuhi sendiri lebih dari 60 persen kebutuhan energi listrik dan bahan bakarnya, dari energi terbarukan yang dihasilkan melalui pendayagunaan sumber daya yang dimiliki desa," ungkap Marwan.


Dia mengungkapkan, desa memiliki banyak sumber daya yang dapat menghasilkan energi listrik, baik dari sumber pertanian yang bisa menghasilkan biofuel dan agrofuel, maupun dari sumber non pertanian seperti penggunaan mikrohidro, tenaga surya, dan biogas.


"Semua sumber daya ini tersedia di desa, sifatnya terbarukan dan ramah lingkungan, bisa menghasilkan energi listrik yang mencukupi kebutuhan desa secara mandiri tanpa tergantung lagi pasokan dari luar," paparnya.


Dia menambahkan, untuk mewujudkan desa mandiri energi diperlukan dana yang tidak sedikit. Menurutnya, tidak cukup jika hanya mengandalkan sumber pendanaan dari pemerintah.


Oleh sebab itu, diperlukan keikutsertaan kalangan swasta termasuk dunia usaha, di antaranya melalui program
corporate social responsibilty
(CSR). Marwan berencana menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengusaha swasta untuk mendukung program ini.


"Jika desa dapat mewujudkan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan energinya, saya optimis desa dengan sendirinya akan berkembang, kegiatan sosial dan ekonominya akan berjalan baik, masyarakatnya bisa berusaha dan bekerja, memiliki pendapatan untuk hidup layak dan sejahtera," ungkapnya.


Baca juga:





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya