Truk Sampah Isi BBM Pakai Kartu Pascabayar

92 Truk Sampah Baru DKI Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menerapkan pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan kartu pascabayar bagi 194 armada truk sampah milik Dinas Kebersihan Kota Bekasi. Upaya itu diberlakukan setelah Pemerintah Kota Bekasi menandatangani Memorandum of Undertanding (MoU) dengan PT Pertamina, Senin 16 Februari 2015.

Sistem ini, selain dinilai tertib administrasi, transaksi non-tunai juga dilakukan untuk menghindari adanya upaya untuk menyelewengkan dana pembelian BBM. Direktur Utama Pertamina Retail, Toharso, mengatakan, kartu akan diklaim penggunaannya kepada Pemkot Bekasi setiap bulan, sesuai dengan kuota pemakaian BBM.

Kartu dengan ukuran sebesar KTP itu, akan ditempel di badan armada truk pengangkut sampah. Sebelum truk diisi BBM, terlebih dahulu petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) men-scan barcode yang ada di kartu itu.

Pengelolaan Sampah di Bandung Akan Gunakan Biodigester

Setelah transaksi itu tercatat di dalam mesin, BBM akan mengalir ke tangki mobil sesuai dengan jatah kuota per hari. Kartu tersebut, lanjut Toharso, hanya berlaku bagi satu truk.

“Akan ada keterangan nomor polisi truk sampah, berikut penanggung jawab truk tersebut. Kalau ada lonjakan tagihan, berarti itu ada indikasi permainan dari sopirnya. Data ini benar-benar akurat, sesuai dengan pembelian BBM," kata Toharso di Pemkot Bekasi.

Menurut Toharso, sejak program itu diluncurkan empat tahun silam, tercatat sudah ada 3 ribu pelanggan dari kalangan instansi pemerintah maupun swasta. "Dari ribuan pelanggan itu, ada 40 ribu kartu non-tunai yang dicetak dan disebarkan di seluruh Indonesia," katanya.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengungkapkan bahwa sistem ini memudahkan pemerintah daerah untuk memantau penggunaan anggaran operasional armada truk sampah. Setelah sistem ini berjalan, Pemkot Bekasi berencana akan memberi uang insentif sebesar Rp30 ribu per hari kepada sopir.

Apabila ditotal selama sebulan kerja, mereka akan mendapat uang tambahan sebesar Rp900 ribu. "Sistem ini mencegah adanya sopir yang mencari uang tambahan, dengan mengurangi jatah pembelian BBM. Makanya kami akan tambah insentif mereka," tutur Rahmat. (art)

Baca juga:

Jumlah Sampah di Bekasi Bakal Bertambah 1.750 Ton per Hari
 Sampah

Garap Listrik di Semarang, Denmark Kucurkan Rp30 Miliar

Proyek listrik sampah (PLS) itu bakal beroperasi tahun 2017.

img_title
VIVA.co.id
17 Maret 2016