Hukuman Mati Tak Ganggu Investasi Australia di Indonesia

Franky Sibarani.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Australia dan Brasil yang gencar memprotes keras kepada warganya di Indonesia terkait perdagangan narkoba tidak mengganggu iklim investasi dua negara tersebut di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, mengatakan, minat investasi Australia di Indonesia masih tinggi. "Situasi yang terakhir ini, belum sampai tahapan di mana calon investor menunda atau tidak berinvestasi di Indonesia," ujar Franky di kantor BKPM, Jakarta, Senin 23 Februari 2015.

Franky mengatakan, investor asing masih melirik Indonesia dari faktor perekonomian dalam negeri yang berpotensi dalam melakukan investasi.

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

"Sejauh ini, ketika saya konfirmasi, mereka masih minat dan tidak melihat itu karena faktor dalam negeri di Indonesia masih penting. Investasinya macam-macam, ada di sektor industri, listrik, dan juga pabrik gula," tuturnya.

Menurut dia, hubungan antara politik dan perdagangan antar negara itu memang terpisah agar saling menguntungkan kedua pihak. Apalagi, BKPM melihat bahwa saat ini potensi investasi Australia di Indonesia cenderung akan meningkat, begitu juga Brasil, meskipun tidak seperti investasi Australia.

Saat ini, kata Franky, BKPM tengah melakukan reformasi perizinan untuk memudahkan investor dalam berinvestasi di Indonesia. Institusinya terus bersinergi, antara BKPM pusat dan daerah dalam mempercepat proses perizinan investasi.

"Sampai saat ini, belum ada keputusan untuk berhenti. Seperti ada satu investor yang akan bangun pelabuhan di NTT, ketika saya tanya nggak ada pengaruh," ujarnya.

"Karena bisnisnya harus tetap jalan. Mereka butuh pelabuhan di NTT untuk masuk lautan pasifik. Kemudian, untuk masuk ke Eropa dan Amerika dibandingkan Laut Hindia,"katanya. (art)

Realisasi Investasi Kuartal II Capai Rp151,6 Triliun

Baca juga:

Kerjasama BKPM dan Bank Mandiri

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

Indonesia diyakini bakal terus kebanjiran investasi asing.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016