Harga Rendah, Investasi Ladang Minyak Kini Diburu

Beberapa sumur minyak
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen

VIVA.co.id - Pasar sepertinya mengendus bahwa bursa saham Wall Street akan anjlok. Untuk itu, saat ini terbaca gejala mereka beralih melirik investasi ke ladang minyak.

Dilansir CNN News, Selasa 24 Februari 2015, sebagian besar saham di pasar saham Amerika Serikat tampak mahal. Di sisi lain, saat ini harga minyak sedang di posisi rendah, yakni di bawah US$50 per barel, atau turun drastis dibanding di musim panas tahun lalu di atas US$100 per barel.

Sejumlah perusahaan ekuitas swasta terendus menaikkan belanja modal mereka untuk membeli aset ladang minyak.

Misalnya, Blackstone Group yang menganggarkan US$4,5 miliar untuk investasi di sektor energi. Mereka siap membeli ladang minyak pada perusahaan minyak yang kesulitan keuangan karena krisis harga minyak.

Menurut perusahaan itu, saat ini menjadi momentum yang sangat tepat untuk masuk ke sektor energi.

Perusahaan lain, Warburg Pincus, juga menganggarkan US$4 miliar khusus untuk membeli ladang minyak yang pemiliknya terancam bangkrut.

"Perusahaan ekuitas swasta secara unik banyak yang memanfaatkan momentum ini. Mereka tak hanya mau merogok kocek dalam, tetapi mereka lebih mengutamakan pendekatan jangka panjang," kata Tamar Essner, analis energi di Nasdaq Advisory Services.

Anjloknya harga minyak yang terjadi saat ini memang membuat beberapa perusahaan minyak mengalami kesulitan keuangan.

Beberapa di antara mereka banyak yang memangkas jumlah ladang minyak aktif yang beroperasi, memberhentikan pegawainya, hingga tidak membagikan dividen.

Lalu, bagaimana dengan investor ritel yang tak memiliki uang hingga miliaran dolar? Mereka dipastikan tidak bisa membeli ladang minyak. Untuk itu, mereka lebih memiliki saham produsen minyak yang saat ini harganya juga turun sesuai dengan harga minyak. (ren)

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik

Baca juga:



OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
 Rig minyak

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah

Tren ini terjadi jelang pertemuan rutin OPEC di Aljazair bulan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016