VIVAnews - Pemerintah akan menyelesaikan mekanisme harga beli minyak sawit atau crude palm oil (CPO) untuk menjamin pasokan dalam negeri. Pernyataan ini menyusul ditetapkan mandatori bahan bakar nabati (BBN) diberlakukan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Departemen Energi Evita Herawati Legowo mengatakan, saat ini Departemen Energi bersama Pertamina, dan produsen bahan bakar nabati sedang melakukan pembahasan mekanisme tersebut. "Kita targetkan sebelum akhir tahun pembahasannya sudah selesai," ujar Evita di Jakarta, Rabu 29 Oktober 2008.
Kendati pemerintah menetapkan pajak ekspor (PE) CPO sebesar 0 persen, pasokan dalam negeri masih aman. Sebab, produksi CPO dalam negeri untuk tahun ini mencapai 18 juta ton, sementara untuk makanan hanya 4 juta ton per tahun. Sedangkan untuk bahan bakar hanya membutuhkan 3 juta ton. "Jadi masih banyak sisa, jika mau ekspor silahkan saja," jelas dia.
Kendati demikian, suatu saat pemerintah akan memberlakukan kewajiban pasok dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) guna menjamin kebutuhan dalam negeri. "Saat ini belum ada pemberlakuan DMO," imbuh dia.
Pada Kesempatan yang sama, Pengurus Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Immanuel Sutarto menuturkan, saat ini kapasitas terpasang CPO dalam negeri sebesar 1,6 juta ton, sedangkan kebutuhan domestik 723 ribu ton.
Sedangkan pada 2009, diperkirakan produksi 20 juta ton dengan kapasitas terpasang 2,5 juta ton, serta kebutuhan domestik 1,1 juta ton.
Saat ini, kapasitas CPO terpasang yang paling besar dimiliki oleh Wilmar Group dengan kapasitas 70.000 metrik ton. "Porsi eskpor mereka juga besar, mencapai 60 persen," imbuh dia. Sutarto berharap, dengan adanya mandatori maka harga BBN dapat bersaing dengan bahan bakar dari fosil (BBM).
Baca Juga :
PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Permainan Apik Timnas Indonesia U-23 Jadi Sorotan Media Eropa, Sebut Sebagai "Tim Pengacau"
Bandung
9 menit lalu
Permainan apik Timnas Indonesia U-23 Jadi perbincangan hangat hingga ke Benua Eropa. Salah satu media asal Perancis memberitakan khusus Timnas Indonesia U-23 saat tampil
Media Korea, Star News Korea, memberikan peringatan serius kepada timnas Korea Selatan agar tidak meremehkan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23.
Gaya Bermain Timnas Indonesia U-23 Bikin Heran Pengamat Australia: Ini Tidak Normal!
Jabar
21 menit lalu
Pengamat sepak bola Australia, Paul Williams, memberikan pengakuan jujur tentang kekagumannya terhadap gaya bermain Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.
Performa apik Timnas Indonesia U-23 mendapat sorotan media Eropa. Tak cuma itu, performa 6 pemain Timnas Indonesia U-23 selama fase grup juga disorot media Eropa.
Selengkapnya
Isu Terkini