Benarkah Bekerja dari Rumah Buat Produktivitas Meningkat?

Ilustrasi atasan di kantor.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Perjalanan ke kantor bagi para komuter tidak hanya menyita waktu, namun juga biaya yang tidak sedikit.

Dari hasil penelitian Regus, perusahaan penyedia solusi bisnis global yang berdiri di Brussel, terhadap 44 ribu responden menunjukkan bahwa para pekerja menghabiskan sekitar lima persen gaji mereka dalam perjalanan menuju tempat kerja.

Dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa 14 April 2015, angka tersebut meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun 2010.

Menurut responden yang menjadi objek penelitian, bekerja dari rumah, atau work at home bukanlah solusi dari masalah ketidakefisienan waktu dan biaya tersebut.

Menurut Regus, meski 61 persen responden mengatakan memiliki kantor di rumah, tetapi hanya setengahnya yang menyatakan bahwa mereka memiliki ruang kerja yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan untuk menunjang produktivitas.

Padahal, dengan bekerja lebih dekat dari rumah dengan fasilitas operasional layaknya kantor, selain menghemat waktu juga dapat meningkatkan produktivitas tiap karyawan.

Charles Rossi, President Direktur Regus Indonesia, mengatakan bahwa bekerja di rumah bukanlah solusi untuk memecahkan persoalan efisiensi waktu.

Sebab, rumah tidak memiliki infrastruktur yang menunjang pekerjaan sebagaimana kantor. Ditambah, atmosfer di rumah sangat kontras dengan lingkungan kantor.

“Tidak semua orang bisa bekerja dengan efektif di rumah," katanya. (asp)

PlayStation 5 bikin Sony Semringah


![vivamore="Baca Juga :"]

Budi Waseso dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Minta Nadiem Revisi Permendikbud No 12
[/vivamore]
Ilustrasi wanita bekerja.

Survei: Bekerja di Rumah Lebih Produktif Ketimbang di Kantor

Survei itu hasil riset bertajuk Global Evolving Workforce.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2015