Masyarakat Diminta Jangan Tergantung Lagi dengan BBM

SPBU
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyatakan dalam kemampuan kepemilikan sumber daya alam untuk sumber energi, Indonesia sebenarnya mempunyai keunggulan lebih dibanding negara maju seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Jepang, maupun Korea.

Namun, wapres mengakui, hal tersebut selama ini terkendala oleh beberapa sumber energi tidak dapat diolah dengan baik dan maksimal. Hal ini, karena terjebak dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah itu sendiri.

"Kesalahan utama, kita termakan kebijakan itu sendiri. Misalnya, kita termakan subsidi BBM (bahan bakar minyak) murah, tetapi lupa tidak menyiapkan infrastruktur untuk sumber energi lainnya," ujarnya, dalam sambutannya di Seminar Indonesia & Diversifikasi Energi, Menentukan Arah Kebijakan Energi Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa 14 April 2015

Menurutnya, sebagai negara yang kaya akan sumber daya energi, masyarakat sudah seharusnya bisa melupakan BBM sebagai bahan bakar utama dalam kehidupan sehari hari.

Sebab, kata dia, harga BBM belakangan ini tidak stabil dan pasti dalam beberapa waktu ke depan, bahan baku dari BBM itu sendiri akan habis.

"Padahal, kita punya energi geotermal, yakni sumber energi yang terbaru. Jika terus tergantung pada BBM, harganya terpengaruh pada sistem geopolitik. Naik turun," katanya.

Selain itu, persoalan lain dalam pengelolaan sumber energi di Indonesia, yaitu banyak terkendalanya infrastruktur untuk mengolah sumber energi tersebut. "Simpelnya, kesalahan kita, yaitu tidak pernah menyiapkan infrastruktur. Misalnya ada terminal penerima LNG, ya karena terpengaruh subsidi BBM murah itu," ujarnya.

Dia menambahkan, sumber daya energi yang dimiliki Indonesia, di antaranya batu bara yang harga investasinya terbilang murah, namun tidak ramah lingkungan, juga ada gas, energi panas bumi, dan geotermal yang harus dimaksimalkan pengolahannya.

"Sumber-sumber energi itu lebih murah, bersih, meski investasinya mahal dan masalah lainnya, tempatnya tidak bisa dipindahkan. Jadi, harus pintar-pintarĀ  mengolah bahan bakunya," tambahnya. (asp)

YLKI : Banyak Masyarakat Tak Sadar Subsidi BBM Sudah Dicabut



![vivamore="Baca Juga :"]

Transparansi Perhitungan Harga Premium Dipertanyakan
[/vivamore]
Harga Baru BBM

YLKI Pertanyakan ke Mana Dana Subsidi BBM

Belum jelas alokasi dana subsidi yang berjumlah Rp300 triliun/tahun.

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2015