Ini Lima Sektor Kerja Sama Bilateral RI-Norwegia

kunjungan kenegaraan pm norwegia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo
- Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, melakukan kunjungan perdananya ke Indonesia kemarin.
PSI Ajukan 10 Gugatan Hasil Pileg, MK Pastikan Anwar Usman Tak Ikut Tangani

Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Rabu, 15 April 2015, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku baru saja menyelesaikan pertemuan produktif dengan Solberg.
Haru, Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Menangis Saat Pertama Dengar Suara Anak Perempuannya


Jokowi mengatakan, Indonesia dan Norwegia memiliki karakter yang sangat berbeda jika dilihat dari letak geografis, ukuran penduduk, dan bidang kapasitas ekonomi. 

Namun, Jokowi menilai, kedua negara memiliki banyak kesamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai universal, antara lain demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

“Kombinasi ini yang menjadikan hubungan kedua negara sangat erat, bersahabat, dan saling mendatangkan manfaat,” ujarnya.


Presiden menegaskan, bagi Indonesia, Norwegia adalah mitra penting di bidang lingkungan hidup, kerja sama hak asasi manusia, energi, perikanan, dan maritim.


Oleh karena itu, lanjut Jokowi, dalam pertemuan bilateral bersama dengan Solberg, telah dibahas upaya penguatan kerja sama bilateral, antara lain:


a. Di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, kedua negara telah sepakat untuk melanjutkan kerja sama REDD+ (
reducing emissions forum deforestation and format degradation
atau pengurangan emisi dari
reforestasi
dan degradasi hutan) yang pelaksanaannya telah dimulai sejak 2010.


“Norwegia menghargai komitmen Indonesia untuk penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26-41 persen pada 2020, serta beberapa kebijakan
affirmative
lainnya,” ucap Jokowi.


b. Di bidang perikanan, Norwegia dapat menjadi mitra penting Indonesia, termasuk upaya untuk memberantas penangkapan ikan secara illegal dan budi daya ikan laut.


c. Di bidang energi terbarukan, kerja sama dilakukan antara lain di bidang
hydropower
dan domestik biogas.


“Kerja sama ini telah dilakukan sejak 1995, dan akan terus dilanjutkan oleh kedua negara,” jelasnya.


d. Di bidang kerja sama triangular, Indonesia-Norwegia telah melakukan kerja sama untuk melatih 25 polisi wanita dan 12 guru dari Afghanistan, di Jakarta dan Bandung.


Melihat positifnya hasil kerja sama ini, kata Jokowi, Indonesia dan Norwegia sepakat menjajaki perluasan kerja sama triangular antara Indonesia-Norwegia ke negara-negara berkembang lainnya.


e. Di bidang pendidikan, untuk mendorong implementasi
joint-degree
antar-universitas kedua negara, beberapa universitas di Indonesia, seperti UGM, ITB, dan Akademi Keperawatan Ibnu Sina telah menjalin kerja sama dengan universitas-universitas di Norwegia.


Saling dukung jadi anggota tidak tetap DK PBB


Di samping masalah bilateral, Jokowi mengatakan, dia dan Solberg juga bertukar pendapat mengenai beberapa isu regional dan global, antara lain ASEAN, perubahan iklim, situasi Timur Tengah dan lain-lain.


“Kedua negara juga telah sepakat untuk melakukan saling dukung bagi pencalonan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, untuk Indonesia tahun 2019-2020 dan untuk Norwegia tahun 2021-2022,” kata Jokowi.


Presiden menekankan bahwa Indonesia dan Norwegia telah memiliki 'kemitraan dinamis' yang dideklarasikan dan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri dari kedua negara pada tahun 2010. 


Kedua Negara juga memiliki forum reguler dialog hak asasi manusia sejak tahun 2002.


![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya