Presiden Jokowi: Kerjasama Ekonomi Asia-Afrika Belum Optimal

Presiden Joko Widodo saat pidato di World Economic Forum di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara di kawasan Asia dan Afrika untuk meningkatkan kerja sama, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Pasalnya, kerjasama antarbenua itu masih belum optimal.

VIDEO: Megawati di Barisan Depan Saat Napak Tilas KAA

Jokowi, dalam sambutannya pada acara Asian African Business Forum (AABS) di Jakarta Convention Center, Selasa 21 April 2015, mengatakan bahwa kawasan Asia dan Afrika memiliki potensi yang sangat besar. Namun, selama ini, potensi itu belum digali dengan baik.

Menurut Jokowi, kedua kawasan memiliki sumber daya alam dan ekonomi yang besar, dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

Jokowi menyampaikan, tahun 2013 dan 2014, pertumbuhan ekonomi Asia rata-rata 4,9 persen, sedangkan Afrika 4,3 persen. Produk domestik bruto (PDB) kedua kawasan pada 2014 mencapai 51 persen dari PDB dunia.

"Kontribusi investasi (Asia-Afrika ke dunia) juga meningkat cukup tajam, dari 13,2 persen pada 2000 menjadi 41,5 persen di tahun 2013," kata Jokowi.

Namun, ungkapnya, negara-negara Asia-Afrika juga memiliki sejumlah tantangan. Pertama, jumlah penduduk Asia-Afrika mencapai 5,4 miliar jiwa, mewakili 75 persen dari total penduduk dunia.

Ini Jalur yang Akan Ditutup Besok

Selain itu, sebagian besar penduduk Asia-Afrika masih miskin dan menjadi korban konflik.

Kedua, inflasi negara-negara di kawasan Asia-Afrika masih di atas rata-rata dunia. Misalnya, pada 2013 inflasi di Timur Tengah, Afrika Utara, Afganistan dan Pakistan mencapai 9 persen.

"Rata-rata inflasi di negara-negara Afrika mencapai 6,6 persen, di Asia 4,7 persen, dan ASEAN 4,6 persen," terang mantan walikota Solo, itu.

Selain itu, lanjut Jokowi, peningkatan kerja sama perdagangan Asia-Afrika belum mencerminkan yang sesungguhnya. Hal itu, terlihat dari ekspor Asia ke Afrika mencapai 26 persen, sementara ekspor Afrika ke Asia hanya tiga persen.

"Saya percaya, forum ini bisa merealisaikan semangat Bandung untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan, sehingga memberikan sumbangan dan kemajuan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat di kedua kawasan," lanjut Presiden. (ren)

Ribuan Payung Hiasi Jalan Otista Bandung

KAA Usai, Bandung Masih Euforia

Para warga bersama keluarga berfoto di sekitar Gedung Merdeka.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2015