Risma Pastikan Proyek Pembangunan Trem Dimulai Mei

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
– Proyek pembangunan angkutan massal cepat (AMC) berupa trem yang dikerjakan Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan PT KAI dimulai pada Mei 2015. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memastikan proyek menghidupkan kembali jalur trem lama di Surabaya itu menjadi kado istimewa ulang tahun ke-722 Kota Surabaya.
Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

"Terus jalan. Insya Allah bulan Mei. Saya berharap itu sebagai titik balik HUT Kota Surabaya," ujar risma kepada wartawan usai memberi sambutan dalam acara 29-th Asean Transport Facilitation Working Group and 5-th Expert Group Meeting on Cross Border Transport of Passengers di Surabaya, Rabu, 22 April 2015.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta


Di hadapan perwakilan lima negara Asean itu, Risma juga menyinggung betapa penting koordinasi untuk mewujudkan transportasi massal di kota besar. Dia mencontohkan untuk pembangunan trem di Kota Surabaaya, Pemkot harus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemerintah Pusat meliputi Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, dan Bappenas.


“Bayangkan, kita ngomong antardepartemen saja susah, ini ngomongnya transportasi antarnegara, tentunya lebih sulit lagi. Tetapi memang transportasi dibutuhkan. Kita memang harus bisa tekan ego masing-masing, dibutuhkan rasa legowo untuk memberi dan menerima karena masyarakat sudah menunggu. Sebab kalau mau ekonomi tumbuh, harus di-support (didukung) transportasi yang baik,” ujar Risma.


Wali Kota penerima gelar doktor kehormatan dalam bidang manajemen pembangunan kota dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu juga menekankan bahwa dalam penerapan sistem tranportasi, perlu diperhatikan bahwa setiap kota memiliki karakteristik berbeda dan jumlah penduduk tak sama.


“Sistem perencanaan wilayah kota juga harus disesuaikan. Misalnya, di Surabaya, enggak bisa direncanakan hanya satu koridor, tetapi harus dipikirkan akses transportasi keseluruhan. Sebab, kalau sulit dapat akses, orang akan kembali ke angkutan pribadi. Konektivitas itu sangat perlu karena sangat menentukan cost (ongkos) yang kita bayar,” jelasnya.


Upaya menghidupkan kembali lintasan trem di Surabaya dirancang untuk koridor utara-selatan Surabaya, termasuk akan membelah Jalan Raya Wonokromo sepanjang 17,14 kilometer dari Wonokromo-Kalimas.


Untuk mewujudkan proyek itu, sejumlah tahap awal sudah dilalui Pemkot dan PT KAI. Salah satunya adalah menelusuri jalur trem lama yang melewati jalan-jalan protokol. Untuk mendeteksi trem itu, mereka menggunakan teknologi ground penetrating radar (GPR).


Kementerian Perhubungan memperkirakan pembangunan proyek itu selesai tahun 2017 dan menelan dana lebih dari Rp2 triliun. Operator trem itu direncanakan dikendalikan PT Kereta Api Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya