Proyek Bandara Ahmad Yani Semarang Terkendala Cuaca Buruk

Proyek pengerjaan Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
Wakil Ketua DPR Nilai Bandara Semarang Memalukan
- Progres pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, tercatat baru mencapai angka 13 persen. Proyek nasional yang ditargetkan rampung pada 2017 itu terus terhambat, karena faktor cuaca.

Dampak Gunung Raung Sampai ke Bandara Semarang

"Sebenarnya, kalau dari sisi waktu masih terkendali. Kami targetkan rampung 2017. Tetapi, masalahnya saat ini pembangunan terhambat faktor hujan yang terus turun," kata Pimpinan Proyek PT Angkasa Pura I, Indah Prihastuti, di Semarang, Kamis 7 Mei 2015.
Bandara Ngurah Rai Kembali Ditutup


Hambatan cuaca itu, lanjut Indah, secara khusus mengganggu pengerjaan bangunan tahap I. Dalam tahapan ini pengerjaan meliputi paket akses jalan dari dan menuju bandara.

Sesuai jadwal pengerjaan, semestinya rencana pengerjaan tahap I ini sudah sampai 16,18 persen. Tetapi, relisasinya baru mencapai 13,5 persen, tepatnya pada pemasangan paku beton.


Namun, proses pengerukan jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas pekerja dan pemasangan tiang pancang terhambat adanya tanah yang gembur.


Selain, berada di wilayah rawa, hujan yang terus turun menyebabkan sulitnya pemasangan paku beton.


"Saat ini, sudah terpasang mencapai 1.345 buah. Tapi belum cukup, masih 200 buah paku beton," jelasnya.


Kondisi tersebut, kata Ida, menjadi hal yang membuat pengerjaan menjadi lambat. Meski demikian, para pekerja terus melakukan rekayasa
enginering
, agar bisa menaklukkan kontur tanah, sehingga proses pekerjaan sesuai jadwal.


"Rekayasanya tanah di tiang pancang diurug. Rata kedalamannya antara 33-36 meter. Tahun 2017, seluruh pengerjaan akan selesai," ungkapnya.




Sebagai informasi, Bandara Ahmad Yani dibangun di atas tanah seluas 58.652 meter persegi. Bandara direncanakan menjadi bandara di atas air pertama di Indonesia, di mana saat ini lahan masih berupa rawa-rawa.


Luas terminal direncanakan seluas 40.900 meter persegi, apron pesawat 61.344 meter persegi, dan parkir seluas 43.500 meter persegi.


Dia memaparkan, pembangunan tahap I dikerjakan oleh PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO).


Paket pengembangan Bandara Ahmad Yani dilakukan ke dalam empat tahap.
Pertama
, yakni pengerjaan lahan dan jalan akses yang dianggarkan sebesar Rp286,4 miliar.
Kedua
, pengerjaan Apron dan taxiway sebesar Rp155,9 miliar.


Dia menambahkan, paket kedua dipegang oleh PT Pembangunan Perumahan (PP). Namun, hingga kini masih melakukan persiapan-persiapan pembangunan.


Sementara itu, paket
ketiga
, pembangunan terminal. Sedangkan paket
keempat
, bangunan penunjang dan pelengkap, seperti penginapan, atau supermarket. Kedua paket ini kini belum masuk pada proses lelang proyek. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya