Kisah Nitisemito, Pengusaha Rokok Pertama dan Terkaya

Pengusaha rokok Nitisemito
Sumber :
  • Ist.

VIVA.co.id - Di awal abad ke–20, di Kota Kudus Jawa Tengah pernah hidup pengusaha rokok pertama yang terkaya di Indonesia. Namanya Nitisemito. Ia merupakan pengusaha rokok paling sukses di Hindia Belanda yang hampir menguasai seluruh distribusi rokok di Hindia Belanda bahkan menyeberang sampai ke negeri Belanda.

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Sebuah buku berjudul Raja Kretek Nitisemito mengupas tentang kehidupan pengusaha rokok tersebut. Dalam buku ini dikisahkan, awalnya Nitisemito hanyalah pedagang bangkrut yang terlilit hutang. Beres dari hutang dia menjadi kusir dokar. Di kala istirahatnya dia sering mampir ke warung tembakau Mbok Nasilah untuk nginang dengan sesama kursi dokar. Lambat laut Nitisemito jatuh cinta dan ia peristri Mbok Nasilah. Berawal dari sini kemudian lahir kerajaan rokok Nitisemito.

Konon, Mbok Nasilah sendiri dianggap sebagai penemu rokok kretek. Mbok Nasilah menciptakan rokok kretek dari klobot jagung karena geram dengan ulah para kusir dokar yang membeli tembakau dan nginang seenaknya di warungnya. Ludahan tembakau mengotori warung. Karena kegeraman itu Mbok Nasilah mencampur tembakau, cengkeh dan dibungkus klobot jagung dan jadilah rokok kretek.

10 Orang Terkaya di Indonesia Pada Tahun 2016

Kemudian, setelah pernikahan berlangsung, pasangan Nitisemito–Nasilah ini serius menggeluti usaha rokok. Nitisemito meninggalkan pekerjaannya sebagai kusir dokar. Ia bergulat di warung tembakau Nasilah.

Lambat laun warung itu makin ramai. Akhirnya, Nitisemito berinsiatif membuat merk rokok hasil mereka berdua. Awalnya, Nitisemito memberi merek rokoknya dengan nama yang aneh-aneh seperti Tjap Kodok Mangan Ulo, Tjap Soempil, dan Tjap Djeroek.

Lima Hobi Ini Hanya Bisa Dilakukan oleh Orang Kaya

Saat usia Nitisemito menginjak 53 tahun, pada 1916, usahanya semakin meningkat. Saat itu ia telah resmi menggunakan nama Tjap Bal Tiga. Namun, puncak kejayaannya ia raih mulai 1918, saat ia mendirikan pabrik rokok di Desa Jati, seluas 6 hektare.

Nitisemito dan Nasilah berbagi tugas. Nitisemito bertanggung jawab atas manajemen dan pemasaran Rokok Bal Tiga. Sementara Nasilah mengurusi racikan rokok. Kolaborasi ini menjadikan usaha rokok Nitisemito menjadi sukses besar, lambat laun dia bangun pabrik di daerah Jati.

Puncaknya, Pabrik Rokok Nitisemito mempekerjakan sampai 10.000 pekerja. Bahkan, saat itu dia sudah mempekerjakan juru hitung berkebangsaan Belanda. Dia memiliki pegawai seorang Belanda.

Pada 1930-an saja untuk memasarkan rokoknya, ia sampai menyewa pesawat Fokker untuk menyebarkan pamflet Rokok Bal Tiga. Nitisemito pula yang mempopulerkan hadiah dalam setiap pembelian rokok, seperti hadiah piring, cangkir, dan lain sebagainya.

Nitisemito kemudian menjadi raja dalam dunia sigaret di era 1930-1940-an. Kekayaan dan asetnya melimpah, bisa jadi dikatakan dialah Rockefeller-nya tanah Jawa kala itu. Sayang, kejayaan Nitisemito dan Rokok Bal Tiga tidak berlangsung lama. Nitisemito kemudian terkepung taipan-taipan Cina yang juga agresif turun di persaingan produksi rokok, ditambah lagi Nitisemito pernah tersangkut kasus penggelapan pajak ratusan ribu gulden, nominal yang sangat besar kala itu.

Pada akhirnya Nitisemito pun turun gelanggang. Gelar raja kretek tanah jawanya berpindah kepada taipan lain, pribumi terkaya pada zamannya ini pun tidak lagi bergelar pribumi terkaya di Indonesia.

Dalam masa kejayaannya ada beberapa bangunan yang dibangun oleh Nitisemito. Yang pertama adalah pabrik yang mampu menampung sampai 10.000 pekerja. Kemudian yang masih bertahan sampai sekarang adalah Rumah Kembar Nitisemito. Rumah Kembar Nitisemito begitulah namanya, karena memang ada dua rumah berbentuk sama persis yang dibangun bersisian dan dipisahkan Kali Gelis.

Rumah Kembar Nitisemito

Rumah kembar Nitisemito di Kudus, Jawa Tengah. Nitisemit merupakan pengusaha rokok pertama dan terkaya di Indonesia. (VIVA.co.id/Dody Handoko)


Arsitekturnya khas kolonial dilengkapi dengan taman yang luas. Di atap rumah kembar terpasang simbol Rokok Bal Tiga, penanda bahwa pemilik rumah ini adalah penguasa Rokok Bal Tiga. Rumah inilah yang jadi saksi kejayaan Nitisemito.

Konon, dulu ada kapal kecil yang menghubungkan Omah Kembar, hilir mudik dari sisi satu ke sisi lainnya. Omah Kembar dibagi dua, sebelah Barat dan Timur dengan bentuk yang sama persis. Dan konon saking kayanya, Nitisemito menghiasi lantai rumahnya dengan uang logam yang ditanamkan di lantai rumah. Namun sekarang rumah kembar sepi.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya