Miliarder Ini Kehilangan Rp197,25 Triliun Hanya dalam Sejam

Li Hejun, orang terkaya di China
Sumber :
  • CNN
VIVA.co.id
10 Orang Terkaya di Indonesia Pada Tahun 2016
- Hari Rabu kemarin, 20 Mei 2015, nampaknya menjadi hari tersial bagi kehidupan Li Hejun, orang terkaya di China.
Lima Hobi Ini Hanya Bisa Dilakukan oleh Orang Kaya

Li, Chairman Hanergy, perusahaan publik yang melantai di bursa Hong Kong, harus kehilangan US$15 miliar, atau setara Rp197,25 triliun, karena harga saham perusahaannya terjun hingga 47 persen hanya dalam sejam perdagangan.
Orang-orang Kaya Sedunia Lagi 'Ketakutan' Saat Ini


Dilansir
CNN
, Kamis 21 Mei 2015, perusahaan itu kehilangan nilai pasar hingga US$18,6 miliar.


Perdagangan sahamnya langsung dihentikan. Pasar kini menunggu rilis pernyataan Li yang akan memberikan kejelasan ke pasar.


Li, yang memiliki 80 persen saham Hanergy, tidak datang pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Hanergy. Itulah salah satu yang memicu anjlok saham Hanergy.


Seorang juru bicara perusahaan itu, mengatakan bahwa Li harus membuka pameran energi yang digelar Hanergy di Beijing, sehingga absen menghadiri RUPST.


Hingga saat ini, perusahaan itu belum memberikan keterangan apa pun kepada pasar. Pasar semakin bingung dengan sikap Hanergy.


Sebenarnya, selama berbulan-bulan sebelumnya, para investor, regulator, dan analis meneliti kenaikan pasar Hanergy yang sangat pesat. Mereka mempertanyakan bagaimana perusahaan itu mendapatkan keuntungan, dengan menyoroti risiko berinvestasi di pasar negara berkembang.


Sebelum terjun bebas, saham Hanergy pada tahun lalu melonjak 625 persen, tujuh kali lipat kenaikan saham First Solar, perusahaan energi surya asal Amerika Serikat.


Perusahaan ini, bahkan mencapai posisi puncak dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$45 miliar pada April lalu, sehingga membuat jumlah kekayaan Li melonjak drastis dan menjadi orang terkaya di China mengalahkan Jack Ma, pendiri Alibaba, yang sebelumnya menempati orang terkaya peringkat pertama di China.


Hanergy, saat ini memiliki 15 ribu karyawan dengan cabang yang tersebar di seluruh dunia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya