Menteri Pariwisata: Visa Menghambat Turisme Indonesia

Menteri Pariwisata, Arief Yahya
Sumber :
  • Miranti Hirschmann/Berlin

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas untuk membahas khusus tentang industri pariwisata Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2015.

Bahasa Jadi penghambat Pariwisata di Indonesia

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, satu dari banyak yang dibahas adalah masalah visa. Presiden telah meneken kebijakan bebas visa bagi 30 negara untuk merangsang pelancong mancanegara lebih tertarik datang ke Indonesia.

Menurut Arif, Presiden meminta Kementerian Pariwisata berkoordinasi dengan unsur-unsur terkait untuk segera mengusulkan dan menentukan negara-negara yang masuk dalam daftar bebas visa itu. Soalnya tahun depan daftar bebas visa akan ditambah 30 negara lagi.

Maumere Siap Jadi Panggung Wisata Nasional dan Dunia

Menteri mengakui bahwa persoalan visa memang cukup menghambat industri pariwisata Indonesia, terutama untuk menarik wisatawan asing. Pasalnya, turis mancanegara mulai keberatan kalau harus direpotkan mengurus visa jika akan berkunjung ke Indonesia. Sedangkan beberapa negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand, sudah menerapkan kebijakan bebas visa bagi puluhan hingga ratusan negara.

Malaysia sudah membebaskan visa bagi 154 negara dan Thailand 56 negara. Tak heran kalau pariwisata mereka maju dan lebih banyak pelancong asing yang datang, di antaranya, karena bebas visa. Selain itu memang ditopang promosi yang gencar oleh masing-masing negara itu.

Indonesia Belum Optimal Tarik Minat Wisatawan ASEAN

"Di Indonesia, pelayanan visa, belum apa-apa sudah males ke Indonesia (karena) harus mengurus visa," katanya.

Strategi lain untuk menarik lebih banyak turis asing ialah promosi paket wisata. Presiden sudah memerintahkan untuk menggencarkan promosi wisata untuk dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintah akan mengambil empat kawasan ekonomi pariwisata, yaitu Tanjung Lesung, Lombok Tengah, Morotai dan Sei Mangkei. Selain empat kawasan itu, ada 222 kawasan ekonomi khusus lain di seluruh Indonesia.

"Saya harapkan mulai bulan Juli sudah terasa promosi, termasuk promosi soal bebas visa," ujarnya menerangkan.

Tahun ini, pemerintah menargetkan menambah satu juta turis mancanegara per tahun. Sedangkan wisatawan dalam negeri ditargetkan 5 juta per tahun. Saat ini, wisatawan mancanegara sudah 10 juta per tahun dan wisatawan dalan negeri 255 juta per tahun.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya