BIS: Suku Bunga Rendah Berbahaya

Bank Central. (CNBC)
Sumber :
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
- Bank for International Settlements (BIS) telah memberi peringatan terhadap bahaya yang timbul akibat suku bunga yang sangat rendah terhadap ekonomi global.
AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta

Fakta dari lembaga yang berbasis di Basel ini telah mengatakan hal itu berulang kali mengenai kekhawatiran tentang efek dari rendahnya nilai tukar mata uang.
Suku Bunga Acuan Baru BI Bisa Tekan Bunga Kredit?


"Ada sesuatu yang sangat mengganggu ketika ancaman menjadi rutinitas," kata BIS dalam laporan tahunannya yang diterbitkan pada hari Minggu, seperti dikutip dari
CNBC
, Senin 29 Juni 2015.


BIS adalah salah satu dari beberapa lembaga yang menyuarakan keprihatinan tentang bahayanya membangun kredit dalam sistem keuangan global. 


Suku bunga di beberapa negara maju yang paling penting telah berada di posisi terendah dalam sejarah di satu dekade ini. Di Amerika Serikat suku bunga Federal sedikit di atas nol sejak 2008. Bank of England telah membuat suku bunga bank pada rekor rendah 0,5 persen sejak 2009.


"
Booming
Keuangan membuat pergeseran faktor-faktor produksi atas dan di atas apa yang bisa diharapkan dari sudut pandang produktivitas," kata Kepala Departemen Moneter dan Ekonomi BIS Claudio Borio.


Laporan tersebut juga melihat dampak dari pertumbuhan kredit pada produktivitas tenaga kerja di 22 negara sejak tahun 1979. Ditemukan bahwa selama booming keuangan, pekerja tampak berdatangan ke sektor ekonomi di mana produktivitas tumbuh lebih lambat.


Solusinya, kata BIS dalam laporannya, adalah pemerintah harus mengambil kendali dari bank sentral dan memainkan peran yang jauh lebih aktif dalam menyeimbangkan perekonomian mereka. Resep reformasi akan berbeda dari satu negara ke negara.


"Reformasi struktural memungkinkan ekonomi pulih dengan cepat dari setiap jenis resesi," kata Borio.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya