Nielsen: Media Luar Ruang Tertinggi Kedua Setelah Televisi

reklame penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di Kediri
Sumber :
  • Antara/ Arief Priyono

VIVA.co.id - Nielsen menggandeng perusahaan riset media luar ruang, Fractal, untuk merilis layanan sindikasi pengukuran media luar ruang pertama di Indonesia. Hal ini bertujuan agar bisa menggambarkan efektivitas iklan luar ruang.

"Iklan luar ruang secara umum dipersepsikan sebagai investasi yang mahal karena memerlukan usaha yang lebih keras untuk menjalankannya dan efektivitasnya belum terukur dengan jelas," kata Managing Director Nielsen Indonesia, Agus Nurudin, dalam acara "Expand the Horizon - Fine Tuning Outdoor Strategy" di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Jakarta, Senin 6 Juli 2015.

Menurut Agus, kerja sama tersebut bisa memberikan pandangan baru terhadap iklan luar ruang. "Dengan adanya iklan luar ruang, para pengiklan akan terbantu untuk membuat keputusan yang lebih baik untuk investasi iklan mereka," ujarnya.

Padahal, saat ini, penetrasi media luar ruang di Indonesia sebesar 52 persen, tertinggi kedua setelah televisi. Belum lagi ditambah ada 67 persen konsumen yang pergi ke luar rumah baik di hari kerja maupun akhir pekan dan 25 persen konsumen menghabiskan waktu di luar rumah.

83% Pelaku Industri Keuangan Takut Tergerus Teknologi

Lama perjalanannya pun menghabiskan waktu 1-2 jam. "Media luar ruang merupakan peluang signifikan bagi para pengiklan," kata Agus.

Dengan kerja sama ini, pengiklan bisa memantau untuk media luar ruang dengan tiga variabel: monitoring dan analisis persaingan lokasi, membuat standar dengan monitor iklain, dan menggambarkan profil sasaran pengiklan.

Sementara itu, Managing Director Fractal Indonesia, Reza Sjarief, mengklaim kerja sama Nielsen dengan Fractal merupakan terobosan dalam industri media ruang.

"Pertanyaan yang selalu diajukan oleh pengiklan selama ini adalah kompetisi, lokasi, target sasaran, dan investasi untuk strategi media luar ruang mereka. Hari ini kami hadir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan bersama Nielsen, kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik untuk membantu klien kami," kata Reza. (ren)

Ilustrasi / Warga tertipu investasi bodong.

Sejuta Perusahaan Rugi Rp126 Triliun dari Investasi Ilegal

Pencegahan dan penanganan investasi ilegal melalui skema piramida.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016