Indosat Tantang Buka-bukan soal Tarif Interkoneksi

Kantor Indosat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
Tarif Interkoneksi Harus Turun, Ini Alasannya
- Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang merumuskan rencana menghitung ulang tarif interkoneksi operator telekomunikasi. Kementerian memiliki gambaran bahwa tarif interkoneksi sudah saatnya diturunkan. Tarif interkoneksi adalah istilah untuk menetapkan tarif untuk koneksi untuk operator telekomunikasi yang berbeda.
Respons Menkominfo Soal Diskriminasi dalam Interkoneksi

Presiden Direktur dan CEO PT Indosat, Alexander Rusli, mengatakan perusahaannya secara prinsip mendukung. "Indosat tetap ingin interkoneksi turun," katanya di Jakarta Pusat, Kamis malam, 8 Juli 2015.
Tarif Interkoneksi Turun, Pemerintah: Demi Masyarakat


Dia juga mengatakan bahwa perhitungan tarif interkoneksi harus berlandaskan semangat keadilan dan keterbukaan. Sebab, selama ini antaroperator memiliki asumsi yang berbeda tentang tarif interkoneksi.


"Yang jelas interkoneksi dihitung berdasarkan biaya yang dikeluarkan (operator), itu di-
charge
(dikenai biaya) koneksinya, dihitung saja buka-bukaan (antaroperator)," ujarnya.


Menurut Rusli, sudah semestinya dalam penetapan tarif interkoneksi ini, operator berangkat dari semangat keadilan. Artinya semua biaya yang dipakai untuk memberikan layanan interkoneksi harus dibuka secara jelas.


"Misalnya, biaya traffic (lalu lintas data) harus masuk, jangan sampai traffic tak masuk. Berarti ada yang lebih kecil dan ada yang besar (tarifnya). Angka itu yang kita enggak fair dan dipakai," katanya.


Dia menjelaskan bahwa selama ini antaroperator tak satu suara dalam asumsi tarif interkoneksi, meski operator telekomunikasi sudah mengikuti rumus interkoneksi yang telah ditetapkan. "Cuma asumsinya yang berbeda," kata dia.


Rusli berharap nantinya regulator, dalam hal ini Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Kementerian, bisa memastikan tak ada perbedaan asumsi rumusan interkoneksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya