Lima Kesalahan dalam Mengajarkan Keuangan pada Anak

Ilustrasi Pengetahuan Keuangan Anak
Sumber :
  • Halomoney

VIVA.co.id - Sebagai orang tua yang memiliki anak kecil, tentu menjadi hal yang menyenangkan jika dapat  memenuhi segala kebutuhan dan keinginan anak Anda. Apalagi jika didukung dengan kemampuan finansial yang memadai, tentu saja hal ini tidak menjadi masalah yang menggangu bagi Anda.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Namun menuruti segala keinginan tanpa melihat kebutuhan sebenarnya justru mengajarkan anak Anda cara yang salah dalam hal pengelolaan keuangan sejak dini. Sebagai orang tua sudah sepatutnya Anda bijak dan mencari tahu apa saja hal yang harus diajarkan mengenai hal pengelolaan keuangan sejak dini.

Berikut lima hal yang salah dalam mengajarkan keuangan pada anak:

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

1. Pemberian uang saku

Tanpa disadari, pemberian uang saku justru menjadi penyebab anak tidak mandiri. Meskipun uang saku menjadi kewajiban Anda pada anak, namun tidak ada salahnya Anda mulai mengajarkan anak Anda untuk menghargai uang yang didapatkannya.

Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor

Misalnya saja, Anda memberi uang saku ketika Anak mau membantu pekerjaan rumah. Hal ini bisa juga sebagai bentuk penghargaan karena ia mau membantu orang tua.

2. Menjanjikan hadiah

Berjanji akan memberi hadiah, sering kali dilakukan oleh orang tua pada anak mereka, agar sang anak belajar dengan giat dan mendapatkan nilai yang bagus. Namun tahukah Anda, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, tidak ada jaminan nilai bagus hanya karena anak diiming-imingi uang untuk mendapatkan prestasi.

Daripada memberi hadiah atas prestasi yang dicapainya, yang akhirnya malah membuat anak bekerja dengan tujuan mendapatkan hadiah, lebih baik Anda memberikan pujian positif yang akan membuat mental anak Anda tumbuh lebih baik.

Boleh saja Anda memberikan hadiah pada anak-anak Anda untuk momen-momen tertentu, namun jangan pernah menjanjikannya terlebih dahulu. Biarkan mereka melakukan pencapaian yang terbaik lebih dulu. Dengan demikian anak Anda pun menganggap hadiah sebagai bonus atas pencapaian yang dilakukan.

3. Memanjakan dengan barang mewah

Membelikan anak-anak Anda barang bermerek yang disukainya memang tidak salah.  Mulai dari baju, tas, sepatu sampai dengan mainan. Namun alangkah lebih baik jika Anda mulai mengajarkan mereka melihat barang dari fungsi dan kegunaannnya, bukan dari mereknya.

Daripada membeli pakaian mahal dan bermerek untuk anak Anda yang hanya bertahan setahun, karena tubuh anak Anda yang semakin tinggi. Lebih baik mengajari mereka pentingnya bersyukur untuk  hidup sehat, dan berkecukupan dibandingkan dengan anak-anak yang kurang beruntung lainnya.

4. Mengajarkan menghargai uang

Inilah yang sering kali dilupakan oleh Anda. Alih-alih mengajarkan mereka tentang bahayanya pergaulan bebas dan narkoba, Anda justru lupa mengajarkan mereka masalah pengelolaan. Anda bisa mulai mengajarkan mereka berhemat dan menabung. Salah satu caranya dengan memperlihatkan bon belanja atau tagihan rumah tangga Anda.

Dengan demikian anak Anda mengerti besarnya pengeluaraan rumah tangga Anda. Tidak menutup kemungkinan cara tersebut dapat membuat anak Anda mengerti dan tidak merengek meminta dibelikan mainan. Baca juga: Enam Strategi Menyimpan Uang Untuk Pendidikan Anak.

5. Pemberian kartu kredit

Terlepas dari kemampuan Anda yang cukup memadai dalam hal finansial. Disarankan untuk tidak memberi kartu kredit pada anak Anda terutama jika mereka masih di bawa umur dan belum memiliki penghasilan sendiri. Apalagi pemberian kartu kredit pada anak tidak dibekali pengarahan yang cukup dalam hal penggunaannya. Salah-salah Anda malah mengajarkan anak Anda menjadi konsumtif dan boros. Baca Juga: Lima Langkah Mengatur Keuangan Rumah Tangga.

Knowledge is important, but character is more..

Mengajari anak Anda hal-hal di atas tidak hanya mengajari mereka tentang bagaimana cara mengelola keuangan sejak dini saja. Namun juga mengajari  mereka untuk lebih menghargai uang hasil kerja keras orang tua mereka, yang nantinya akan menjadi bekal mereka untuk tumbuh dan bekerja lebih serius, serta memiliki tanggung jawab besar. 

Tidak hanya itu, hal penting lainnya adalah membentuk karakter anak Anda sebagai pribadi yang selalu bersyukur, dan melakukan sesuatu bukan karena ingin mendapatkan penghargaan akan tetapi karena keinginan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Karena pengetahuan memang penting, tapi karakter lebih penting. Baca juga: Lima Tips Memilih Tabungan Untuk Anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya