Financial Times Dibeli Nikkei Rp17 Triliun

Copy harian Inggris, Financial Times diletakan di sebuah rak
Sumber :
  • REUTERS/Peter Nicholls
VIVA.co.id
Pembongkaran Pasar Kutabumi Diwarnai Kerusuhan, Sejumlah Orang Mengalami Luka-luka
- Media grup Jepang, Nikkei
Khawatir Ada Aksi saat Putusan Sengketa Pilpres, TKN Siapkan Satgas Khusus
, pada hari Kamis sepakat untuk membeli harian Inggris, Financial Times
Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak
, dengan nilai US$1,3 miliar atau setara Rp17 triliun. Ini menjadikan dua media keuangan ternama beroperasi dari Asia dan Eropa. 

BBC edisi Kamis, 23 Juli 2015, melansir spekulasi milik media Pearson itu dilirik Nikkei sudah muncul sejak hari Senin kemarin. Padahal, menurut para analis dan bankir, semula kemungkinan besar media Bloomberg dan Thomson Reuters yang akan membeli FT

Menurut informasi yang diterima Reuters, pengusaha asal Jerman, Axel Springer, yang mengurus masalah pembeliannya. Sementara, alasan Pearson menjual FT karena mereka ingin fokus kepada bisnis di bidang pendidikan. 

Namun, penjualan FT itu tidak termasuk saham 50 persen Pearson untuk media Economist atau harian River Thames. Dalam pernyataan bersama, Pearson mengatakan mereka yakin ini merupakan waktu yang tepat bagi FT untuk menjadi bagian perusahaan berita digital dan mengglobal. 

"Pearson bangga menjadi pemilik FT selama 60 tahun. Tetapi, kami telah mencapai sebuah titik balik di media, didorong oleh pesatnya penggunaan alat telekomunikasi mobile dan sosial," ujar CEO Pearson, John Fallon. 

Dia menambahkan, dalam lingkungan seperti saat ini, satu-satunya cara memastikan FT sukses secara jurnalistik dan komersial yakni dengan menjadi perusahaan berita digital. 

FT kali pertama diluncurkan di tahun 1888. Media itu memiliki format cetak berbayar dan digital. Sirkulasinya per hari mencapai 720 ribu. Tetapi, 70 persen pembacanya diperoleh dari situs. 

Sementara, CEO Nikkei, Tsuneo Kita, mengatakan bangga bisa bermitra dengan salah satu organisasi media terkenal di dunia, Financial Times

"Moto kami yaitu memberikan laporan di bidang ekonomi dan bidang lainnya dengan kualitas tinggi. Kami juga mempertahankan prinsip ketidakberpihakan, sesuatu yang juga dimiliki oleh FT," kata Tsuneo. 

Dengan kesamaan nilai itu, Tsuneo yakin kedua media akan berkontribusi kepada perkembangan ekonomi global. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya