IHSG Terimbas Sentimen Negatif Ekonomi Tiongkok

Suasana di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVA.co.idIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, awal pekan ini, Senin 10 Agustus 2015, dibuka turun 0,17 persen di level 4.761,86.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Penurunan IHSG ini menyusul minimnya insentif positif baik dari eksternal maupun internal. IHSG masih akan melemah di bawah level 4.800. 

Analis David N Sutyanto dari First Asia Capital, mengatakan, pasar domestik akan terimbas sentimen negatif ekonomi Tiongkok. Surplus perdagangan Tiongkok Juli lalu menyusut menjadi US$43 miliar di bawah ekspektasi US$53,4 miliar menyusul ekspor Tiongkok turun 8,3 persen (yoy) dan impor turun 8,1 persen (yoy).

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Pelaku pasar juga mengkhawatirkan depresiasi rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) yang pekan lalu telah berada di atas Rp13.500 dan turunnya cadangan devisa akhir Juli US$750 juta, yang berada di US$107,55 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Ini merupakan penurunan selama lima bulan berturut-turut, dan terendah sejak Juni 2014.

"Penurunan cadangan devisa menambah buruknya potret perekonomian domestik sepanjang tahun ini hingga Juli lalu," ujarnya kepada Viva.co.id di Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015.

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
Menurutnya, IHSG pada perdagangan hari ini rawan melanjutkan tren pelemahannya. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support (batas bawah) pertama di 4.750 dan resistant (batas atas) di 4.820. 

David mengungkapkan, sepekan terakhir, IHSG terkoreksi 0,67 persen melanjutkan koreksi pekan sebelumnya 1,11 persen. Sedangkan rupiah atas dolar AS melemah 0,41 persen sepekan terakhir di Rp13. 536.

"Perlambatan ekonomi domestik dan pencapaian laba kuartal dua 2015 emiten sektoral yang di bawah estimasi ikut menjadi sentimen negatif pasar selama pekan kemarin," katanya.

 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya