Target Pertumbuhan RI Dikejar dengan Konsumsi Rumah Tangga

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Pemerintah menargetkan asumsi pertumbuhan ekonomi makro di tahun 2016, mampu tumbuh sebesar 5,5 persen. Dengan target tersebut, diproyeksikan ekonomi global akan membaik dan permintaan pasar meningkat.
Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, meski kondisi ekonomi tanah air saat ini tengah pasang surut, pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai.
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop


"Utamanya dengan 5,5 persen dicapai dengan menjaga daya beli masyarakat, khususnya konsumsi rumah tangga," ujar Bambang di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Jumat 14 Agustus 2015.


Bambang menjelaskan, untuk mencapai target yang ada di dalam Nota Keuangan RAPBN 2016 itu, pemerintah akan lebih dulu mengusahan bisa tumbuh sekitar di angka 5 persen. Tentunya, dengan beberapa upaya yang dilakukan.


"Investasi swasta harus didorong, baik yang investasi langsung maupun domestik, dan yang Paling penting belanja pemerintah," katanya.


Hal ini, kata Bambang, sesuai dengan apa yang disampaikan Jokowi, yakni di belanja infrastruktu tahun 2016 diproyeksikan mencapai sekitar Rp 313 triliun, dan ini dinilainya mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 ini sebesar Rp 290 triliun.


"Ditambah dengan tranfer daerah yang lebih besar sehingga dampak ke pertumbuhan besar, Dan kita upayakan ekspor tidak tumbuh terlalu jelek di tahun ini," ujar Bambang.


Selain itu, Bambang melanjutkan, dengan target tersebut, pihaknya meyakini kondisi rupiah nantinya akan menguat yang sesuai dengan kondisi global.


"(Rupiah) menguat relatif terhadap mata uang lainnya. Defisit 2,1 persen, tapi kami melihat defisitnya masih masuk akal, dibanding defisit negara-negara lain," kata Bambang


Bambang menambahkan, untuk menutupi defisit, pihaknya juga terus mengupayakan upaya biaya yang lebih rendah. "Bunga lebih rendah dan pinjaman yang pastinya tidak mengikat," ujar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya