Sumber :
- Nila Chrisna
VIVA.co.id
- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menyatakan dukungannya terkait pada kebijakan Presiden Joko Widodo melakukan perombakan jajaran kabinetnya (reshuffle). Apindo mengharapkan hal itu akan memberikan optimisme positif kepada pasar.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani, Sabtu 15 Agustus 2015, mengatakan reshuffle kabinet menjadi penyegaran baru di badan kabinet Jokowi yang terus diterpa isu-isu negatif.
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Akan tetapi, kebijakan ini juga harus sebanding dengan kinerja para menteri terkait untuk kembali memberikan optimisme positif kepada pasar. Mengingat, beberapa kebijakan pemerintah dinilai berseberangan dengan kesejahteraan rakyat.
"Menurut kami positif. Hanya memang permasalahan ini tidak akan selesai dengan reshuffle. Kita harus betulkan agenda kerja yang fokus dan terarah untuk menghilangkan distorsi di sektor kebijakan," kata Haryadi di kawasan Jakarta Pusat.
Menurut dia, menteri-menteri baru memiliki latar belakang yang kompeten di bidangnya. Oleh karena itu, Haryadi berharap menteri terkait mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik.
"Kita tau Pak Darmin punya pengalaman yang cukup panjang di fiskal dan moneter. Pak Rizal juga punya cukup pengalaman," ujar dia.
Selain itu, Haryadi turut menyoroti kebijakan Jokowi untuk melantik Thomas Lembong (Tom) sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.
Menurut dia, meskipun latar belakang Tom berada di sektor industri keuangan, pemerintah maupun masyarakat diminta untuk melihat terlebih dahulu kinerja mantan Kepala Divisi Aset Manajemen Investasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) itu.
"Pak Lembong kurang lebih profilnya seperti Gita Wirjawan. Beliau latar belakangnya di industri keuangan. Tapi kita berikan dia kesempatan," ucap Haryadi.
Halaman Selanjutnya
"Menurut kami positif. Hanya memang permasalahan ini tidak akan selesai dengan reshuffle. Kita harus betulkan agenda kerja yang fokus dan terarah untuk menghilangkan distorsi di sektor kebijakan," kata Haryadi di kawasan Jakarta Pusat.
