Rupiah Diprediksi Belum Bisa Merdeka

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Laju nilai tukar rupiah, tampaknya belum bisa merdeka dan lepas dari bayang-bayang pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

"Laju rupiah kemarin, yang di bawah target support (batas bawah) Rp13.753. Kembali melemahnya laju rupiah, memupus harapan kami akan perbaikan mata uang Garuda, jelang perayaan Kemerdekaan Indonesia," kata Aurities Indonesia Reza Priyambada kepada VIVA.co.id, Selasa 18 Agustus 2015.

Ia memperkirakan, rupiah berada di kisaran Rp13.777- Rp13.754 per dolar AS.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Reza mengungkapkan, usai pidato Presiden di akhir pekan kemarin, laju rupiah yang diharapkan dapat kembali melanjutkan penguatannya justru malah melemah.

"Mungkin saja, kondisi tersebut kebetulan berbarengan antara pidato Presiden dengan imbas masih adanya kekhawatiran akan devaluasi lanjutan dari yuan dan kekhawatiran akan jadinya The Fed menaikkan suku bunganya," tuturnya.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Padahal, kata Reza, pidato Presiden tersebut cukup optimistis di tahun depan ekonomi Indonesia akan lebih baik. Namun, imbas dari kekhawatiran devaluasi lanjutan yuan dan masih melemahnya sejumlah harga komoditas membuat laju dolar tak terbendung, sehingga laju rupiah pun kembali terlibas.

Apalagi, pelemahan ini juga diperparah dengan rilis negatif kembali defisitnya neraca pembayaran Indonesia sebesar US$2,93 miliar.

"Berharap dari rilis data-data makro dapat menahan pelemahan tersebut. Jika tidak, waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya