Jokowi Resmikan Proyek PLTU Batang

Penyampain RUU APBN di Sidang Paripurna DPR 2015.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Merayakan Pekan Masyarakat Adat Selama Tiga Hari di Jakarta
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kick off pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah. Proyek pembangkit listrik berkapasitas 2x1.000 MW ini menelan biaya lebih dari miliaran dolar AS.
Jokowi Minta Kepala Daerah Bentuk Tim Pengendalian Inflasi

Dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Jumat 28 Agustus 2015, Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno, Menteri ESDM, Sudirman Said, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Dirut PT PLN (Persero), Sofyan Basir.
Kasus Haris Azhar, Jokowi Diminta Turun Tangan


"Peremian proyek ini menjadi simbol keberpihakan pemerintah kepada pembangunan untuk kepentingan umum dan pembangunan infrastruktur lain," kata Jokowi dilansir dalam situs itu.


Dia mengatakan bahwa peresmian proyek tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung investasi. Eks gubernur DKI Jakarta ini pun mengklaim peresmian proyek PLTU Batang bisa memicu investor untuk menanamkan modalnya.


Sekadar informasi, PLTU Batang adalah proyek yang dibangun dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS/PPP) dan merupakan proyek KPS skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari US$4 miliar. Proyek ini sekaligus menjadi proyek KPS pertama yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.


Selain proyek PLTU Batang, Jokowi juga meresmikan Program Elektrifikasi 50 Lokasi di Pulau Terdepan dan Daerah Perbatasan yang merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik di pulau terdepan dan daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Sebanyak 149 unit mesin diesel dibangun di lima puluh lokasi yang tersebar di tiga belas provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara dan Papua.


Dengan total kapasitas PLTD sebesar 67,8 MW, PLN akan mampu menyalurkan listrik kepada sebanyak 35.468 pelanggan baru yang berada di pulau terdepan dan daerah perbatasan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya