Indonesia-Taiwan Bahas Kerja Sama Pertanian

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengadakan pertemuan ekonomi dengan Taiwan, di Hotel Mulia Jakarta, Selasa 16 Juni 2009. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan kerja sama ekonomi antara kedua negara yang ke-16 kalinya.

Beberapa agenda utama dalam pertemuan tersebut di antaranya pengembangan energi hijau, informasi telekomunikasi, dan pertanian.

Pada akhir acara, Perwakilan Kantor Perekonomian dan Perdagangan Taipei (TETO) dan Perwakilan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Indonesia kepada Taiwan (IETO) menandatangani perjanjian kerja sama aksi One Village One Product Cooperation (OVOP) di bawah Komisi teknis Taiwan.

Menurut Direktur Hubungan Bilateral dan Multilateral Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Pratomo Waluyo, Indonesia memiliki berbagai modal seperti pertumbuhan ekonomi, sumber daya, tenaga kerja, serta pasar dengan peluang yang masih terbuka lebar.

"Sementara Taiwan, memiliki modal dan teknologi tinggi yang bisa saling menguntungkan kedua negara," katanya pada Konferensi ke-16 Indonesia-Taiwan Business to Business Economic Cooperation di Hotel Mulia Jakarta, Selasa. 

Realisasi investasi Taiwan dari tahun 1990 hingga 2008, menduduki urutan ke delapan mencapai US$3,9 miliar. Berdasarkan roadmap investasi Indonesia berapa proyek yang sedang berlangsung mencakup 17 proyek di berbagai wilayah.  "Kita menawarkan semua wilayah tetapi ada beberapa daerah investasi yang terbesar yakni di Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Sumatara Utara," katanya. 

Pengembangan produk khusus pertanian, kata Pratomo yaitu kerja sama dengan Taiwan dengan Departemen Usaha Kecil Menengah untuk membantu perdesaan membangun produk khusus pertanian.  
 
Ketua Asosiasi kebudayaan dan Ekonomi Sino-Indonesia pada Chinese International Economic Cooperation Association (CIECA) sekaligus ketua delegasi Taiwan Wenent P Pan menuturkan, Indonesia memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Antara lain, besarnya sumber daya alam, pasar yang besar, serta tenaga kerja.

Namun, dia mengakui, beberapa kendala masih harus diperbaiki menyangkut birokrasi serta Undang-Undang Tenaga Kerja. "Sudah ada upaya pemerintah Indonesia untuk memperbaikinya," kata Wenent.

Dia mengatakan, pihaknya tertarik mengembangkan produk energi alternatif seperti tanaman jarak pagar Jatropha. Selain itu, energi alternatif, perikanan, dan pertanian juga menarik minat investor Taiwan.

antique.putra@vivanews.com

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan (kiri)

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut ada dua pejabat yang mempunyai aset kripto senilai miliaran rupiah, yakni orang keuangan. Untuk itu KPK masih melakukan penelusuran.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024